Senin 07 Jan 2019 15:15 WIB

Jokowi: Ekonomi Indonesia 2018 Tumbuh Positif

Nilai tukar rupiah dapat terjaga baik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Joko Widodo
Foto: Antara/Andika Wahyu
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kinerja pemerintah di bidang ekonomi pada 2018 mencapai target yang ditetapkan. Bahkan, kata dia, perekonomian Indonesia di 2018 tumbuh positif.

Jokowi mengatakan, berdasarkan laporan dari Menteri Keuangan, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan mencapai 5,15 persen. Angka pertumbuhan ini disebutnya sangat positif di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut inflasi dapat terkendali di tingkat yang rendah di bawah 3,5 persen. Begitu juga nilai tukar rupiah yang dapat dijaga.

Presiden pun menyebut, realisasi APBN 2018 juga menunjukan kinerja pemerintah yang sangat sehat dan kredibel. "Defisit, laporan terakhir yang saya terima sebesar 1,76 persen dari PDB. Kemudian, keseimbangan primer, ini juga sangat penting sekali, keseimbangan primer negatif Rp 1,8 triliun, sudah mendekati nol. Ini patut kita garis bawahi, hasil ini jauh lebih baik dari rencana APBN sebesar negatif Rp 87,3 triliun," jelas Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna Program dan Kegiatan Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/1).

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebut pendapatan pemerintah telah melampaui target APBN yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 1.942,3 triliun atau 102,5 persen dari APBN 2018. Begitu juga dengan belanja negara yang mencapai 99,2 persen dari APBN 2018 untuk mengejar target pembangunan.

Presiden pun menyampaikan rasa terimakasihnya atas kinerja jajarannya tersebut. Namun, ia juga mengingatkan jajarannya untuk menguatkan konsolidasi antara sektor riil, dunia usaha, dunia industri dengan moneter dan fiskal mengingat gejolak ekonomi dunia yang masih terjadi.

"Sehingga langkah-langkah tegas dan konsisten dalam pengendalian impor dapat dilakukan, kemudian dalam memacu ekspor dan meningkatkan modal masuk lebih baik 2019," ujar dia.

Pada tahun ini Jokowi mengatakan pemerintah akan lebih fokus untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) secara besar-besaran. Salah satunya dengan melakukan pelatihan, mengembangkan sekolah kejuruan, dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement