Senin 07 Jan 2019 00:19 WIB

Ekspor Indonesia ke Afrika Barat Lampaui Target

Ekspor ke Afrika Barat tercatat naik 10,7 persen.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).
Foto: bea cukai
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Data perdagangan Indonesia ke 11 negara Afrika Barat yang terakreditasi pada KBRI Abuja tercatat naik 10,7 persen. Angka tersebut melebihi target Pemerintah Indonesia. 

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Abuja, Isman Pasha mengatakan hingga Oktober 2018, kinerja ekspor non-migas Indonesia mencapai lebih dari 861 juta dolar AS. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor non-migas Indonesia ke Afrika Barat meningkat 83 juta dolar AS.

Tercatat peningkatan kinerja ekspor ke enam negara kunci dan terakreditasi KBRI Abuja di Afrika Barat, di antaranya Nigeria, Benin, Togo, Ghana, Kongo, dan Kamerun. Sementara, terjadi penurunan kinerja ekspor Niger dan Burkina Faso.

"Diperkirakan akibat kondisi negara tersebut yang tidak memiliki akses langsung ke laut (land locked) sehingga membuat barang impor dari Indonesia masuk melalui negara ketiga, seperti Nigeria, Kongo, ataupun Uni Emirat Arab," katanya dalam siaran pers KBRI Abuja yang diterima Republika.co.id, pekan ini.

Isman mengatakan produk asal Indonesia, terutama barang konsumsi semakin dikenal di Afrika karena memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk negara pesaing. Pada 2018, seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia pada awal dan pertengahan tahun, potensi ekonomi di Afrika terus membesar.

Mengingat sebagian negara Afrika Barat merupakan negara penghasil minyak. Potensi di Afrika Barat juga ditambah dengan total jumlah penduduk Afrika Barat sekitar 310 juta dan akumulasi GDP sekitar 660 miliar dolar AS. 

Melanjutkan tren tahun lalu yang juga terjadi peningkatan ekspor, pada tahun ini PT Wijaya Karya (WIKA) juga telah berhasil mendapatkan proyek renovasi Istana Presiden Niger. Hal itu diharapkan selain dapat mempererat hubungan bilateral juga dapat menjadi pendorong bagi masuknya ekspor jasa Indonesia ke Afrika Barat. 

Oleh karena itu, KBRI Abuja sangat mengharapkan PT WIKA dapat menunjukkan kehandalan kualitasnya dalam proyek tersebut. Di sektor pertambangan, PT Timah sejak awal 2018 juga telah memulai eksplorasi tambang Timah di Nigeria, yang sementara ini hasilnya dinilai sangat potensial. 

"Melihat peluang yang besar ini, KBRI Abuja mengajak seluruh pelaku ekspor di Indonesia untuk dapat membidik target market di Afrika Barat dengan lebih serius," kata Isman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement