Jumat 04 Jan 2019 17:11 WIB

Lelang SUN Awal Tahun Serap Rp 28 Triliun

Dana SUN untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN.

Pekerja elevated rail MRT di salah satu tiang MRT  di Kawasan MT Haryono, Jakarta, Kamis (5/4). Pembangunan konstruksi infrastruktur MRT Jakarta akan terus berjalan hingga akhir 2018. Secara keseluruhan proyek-proyek ini telah mencapai 90%.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pekerja elevated rail MRT di salah satu tiang MRT  di Kawasan MT Haryono, Jakarta, Kamis (5/4). Pembangunan konstruksi infrastruktur MRT Jakarta akan terus berjalan hingga akhir 2018. Secara keseluruhan proyek-proyek ini telah mencapai 90%.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 28,25 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN) pada awal tahun 2019. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total penawaran masuk Rp 55,27 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat, menyatakan lelang yang berlangsung pada Kamis (3/1) tersebut telah melebihi target maksimal yang ditetapkan Rp 30 triliun. Untuk seri SPN03190406, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,807 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 April 2019 ini mencapai Rp 7,075 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,78 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,0 persen.

Untuk seri SPN12200106, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,93967 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 Januari 2020 ini mencapai Rp 10,82 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,7 persen.

Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 9,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,97998 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp 16,74 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 7,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,2 persen.

Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 6,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,04989 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp 11,12 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,02 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.

Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,34986 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp 4,26 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,3 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,5 persen.

Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 4,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,47935 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp 5,24 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,4 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,7 persen. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement