Ahad 30 Dec 2018 17:25 WIB

Bukit Asam Optimistis Capai Target Produksi

Perseroan melakukan penandatanganan kerja sama terkait gasifikasi dengan BUMN lain.

Warga memancing ikan di sekitar kapal tongkang pengangkut batu bara di kawasan perairan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi produksi batu bara nasional hingga akhir Agustus 2018 mencapai 311 juta ton atau 64 persen dari target produksi.
Foto: Aji Styawan/Antara
Warga memancing ikan di sekitar kapal tongkang pengangkut batu bara di kawasan perairan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi produksi batu bara nasional hingga akhir Agustus 2018 mencapai 311 juta ton atau 64 persen dari target produksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis akan mencapai target produksi dan penjualan yang telah ditentukan untuk tahun 2018. Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Tbk, Suherman mengatakan pada 2018 perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 25,54 juta ton dan penjualan batu bara sebesar 25,88 juta ton dengan komposisi 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan 12,15 juta ton untuk ekspor.

"Ke depan, perseroan bertujuan untuk dapat melakukan pengembangan usaha melalui pemanfaatan batubara melalui gasifikasi," paparnya melalui keterangan pers, Ahad (30/12).

Hal itu, lanjut dia, telah dimulai dengan penandatangan Head of Agreement mengenai gasifikasi dengan Pertamina, Pupuk Indonesia, serta Chandra Asri Petrochemical. Melalui kerja sama ini, batu bara akan diubah menjadi urea, DME dan polypropelene.

"Nantinya gasifikasi batubara coal to UDP ini akan dilakukan di Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan," katanya.

Selain itu, ia menambahkan perseroan juga telah menandatangani MoU dengan Pertamina dan Air Products pada awal November 2018. Penandatanganan ini terkait rencana gasifikasi batubara yang akan dilakukan di Peranap, Riau.

Untuk mendorong peningkatan penjualan batubara, perseroan melakukan pengembangan pada jalur angkutan batu bara dengan kapasitas angkut 60 juta ton per tahun pada 2023 dengan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement