Jumat 28 Dec 2018 10:27 WIB

Rupiah Terapresiasi Seiring Penurunan Permintaan Dolar AS

Kebijakan shutdown sebagian pemerintahan AS akan membuat perekonomian AS terganggu.

Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (28/12) pagi, menguat sebesar 30 poin menjadi Rp 14.538 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.568 per dolar AS. Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan permintaan dolar AS yang cenderung menurun menjelang tutup tahun menjadi salah satu faktor yang menopang rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS.

"Rupiah cenderung menguat karena menurunnya permintaan dolar AS dan kesempatan bagi Bank Indonesia untuk melakukan intervensi," katanya pada Jumat (28/12).

Ia memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.520 hingga Rp 14.550 per dolar AS pada akhir pekan ini. "Di hari terakhir perdagangan rupiah menguat walaupun mata uang kuat Asia seperti dolar Hong Kong, dan dolar Singapura bergerak melemah terhadap dolar AS," katanya.

Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova mengatakan pelemahan dolar AS juga dipicu oleh ekspektasi negatif pelaku pasar terhadap perekonomian Amerika Serikat. "Kebijakan shutdown sebagian pemerintahan AS akan membuat perekonomian AS bisa terganggu. Kondisi itu membuat pelaku pasar cenderung melirik negara berkembang dengan prospek ekonomi yang positif, seperti Indonesia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement