Jumat 28 Dec 2018 10:17 WIB

BNI Syariah Gandeng ITS Kengembangkan Ekosistem Halal

BNI Syariah memfasilitasi lebih dari 18 ribu civitas akademika ITS.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
BNI Syariah
Foto: Darmawan/Republika
BNI Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- BNI Syariah menggandeng Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) untuk mengembangkan ekosistem halal. Kerja sama dituangkan dalam penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) terkait pemanfaatan produk dan jasa perbankan syariah. 

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dan tRektor ITS, Joni Hermana, bertempat di Gedung Rektorat ITS Surabaya (27/12). Dalam kerja sama ini BNI Syariah memfasilitasi lebih dari 18 ribu civitas akademika ITS dengan berbagai layanan seperti penerimaan pembayaran biaya kuliah, pembayaran payroll untuk dosen dan pegawai, dan cash management.

Selain itu, BNI Syariah menyediakan produk perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah seperti tabungan BNI iB Hasanah, BNI Baitullah iB Hasanah, serta pembiayaan talangan umrah untuk dosen dan karyawan bekerja sama dengan NRA Travel serta pembiayaan BNI Griya iB Hasanah. BNI Syariah juga bekerja sama dengan ITS memberikan beasiswa untuk mahasiswa/i Hafidz (penghafal) Alquran.

Universitas sebagai institusi pendidikan perlu didukung dalam membangun generasi muda yang merupakan aset bangsa dengan fasilitas yang menunjang untuk kecepatan dalam transaksi keuangan, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, prudent dan efisien. Melalui edukasi dan literasi keuangan syariah, maupun inklusi terhadap produk dan layanan perbankan syariah mahasiswa dapat mempersiapkan perencanaan keuangannya dengan baik dan tepat.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, menyampaikan halal ecosystem akan terus ditumbuhkan dari sektor pendidikan. Karena mahasiswa menjadi aset sumber daya manusia untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak dan bermartabat. 

"Alhamdulillah, berkat sinergi halal ecosystem porsi dana murah (tabungan dan giro) BNI Syariah meningkat. Per November 2018 mencapai Rp 18,778 triliun dengan jumlah rekening atau NoA mencapai 2.867.255 tumbuh sebesar 29,58 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 14,491 triliun," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (28/12). 

Sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya menjadi pusat bisnis terbesar kedua setelah Jakarta. Dengan total penduduk Surabaya yang mencapai hampir tiga juta jiwa dan 77,25 persennya pemeluk agama Islam menjadi sumber daya dan potensi utama bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya, khususnya potensi ekonomi syariah dan industri halal. 

Dengan mempertimbangkan potensi daerah dan potensi ekonomi tersebut, maka BNI Syariah memandang perlu untuk memberikan layanan di Kota Surabaya. Tercatat hingga saat ini BNI Syariah memiliki 19 outlet dan 110 Syariah Channeling Office (SCO) yaitu kantor Cabang BNI Konvensional yang melayani transaksi syariah dengan Kantor Wilayah BNI Surabaya di Jalan Bojonegoro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement