REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta Perum Bulog untuk meningkatkan Operasi Pasar (OP) guna menurunkan harga beras. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai mengikuti rapat di Istana Negara.
"Presiden ingin supaya harganya dibalikkan ke sebelum naik bulan ini. Silakan dilakukan operasi pasar," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Kamis (27/12).
Pemerintah memantau terjadi kenaikan harga beras medium sebesar 0,4 persen pada Desember 2018 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Artinya, terjadi kenaikan Rp 45 per kilogram. Sementara, untuk beras premium terjadi kenaikan sebesar 0,04 persen.
"Memang ada kenaikan tapi kecil," kata Darmin.
Untuk menurunkan harga, Darmin mengatakan, Presiden menginstruksikan agar Bulog meningkatkan intensitas OP. Saat ini, rata-rata penyaluran OP beras Bulog adalah sebesar 2.400 ton per hari.
Darmin menyebut, upaya meningkatkan OP bukan perkara mudah. Hal ini lantaran masyarakat memiliki preferensi beras untuk dibeli. Selain itu, pedagang ritel juga memiliki keinginan untuk menjual beras dengan selisih keuntungan minimal Rp 500 per kilogram.
"Tidak mudah untuk menaikkan itu begitu saja. Tapi, kalau bisa 4.000 sampai 5.000 ton per hari semestinya bisa menurunkan harga (beras) itu," kata Darmin.