REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Salahudin Uno mengatakan Swedia dan Belgia adalah pasar potensial hasil perkebunan kakao Sulawesi Tenggara (Sultra). Ia mengharapkan pengusaha turut ambil bagian dalam mendorong potensi komoditi kakao di Sultra.
"Indonesia tanahnya subur, manusianya ulet dan memiliki sumber daya alam melimpah, baik di darat, dalam perut bumi hingga di laut," kata Sandiaga saat dialog bersama komunitas milenial di warung kopi Kota Kendari, Senin (24/12).
Menurutnya, komoditi kakao di Sultra dapat membuka lapangan kerja dan menjanjikan kesejahteraan rakyat. "Kita semua optimistis potensi perkebunan dan pertanian di daerah dapat membawa kesejahteraan. Mutu kakao Sultra yang dikenal sejak tahun 90-an dijamin dapat bersaing dengan komoditi kakao negara lain," kata Sandiaga saat mengunjungi gudang PT Kalla Kakao di Kabupaten Konawe Selatan, Sultra.
Jika industri Kalla Kakao sudah berjalan normal maka dipastikan dapat mendorong kekuatan ekonomi daerah dan menyerap tenaga kerja lokal. Meskipun sosok pasangan calon Presiden Prabowo Subianto tersebut tidak merici besaran ekspor komoditi Kakao namun peluang pemasaran komoditi kakao bukan hanya Swedia dan Belgia tetapi negara-negara Eropa lainnya.
Ketua DPRD Sultra Abdurahman Shaleh mengatakan pertumbuhan ekonomi daerah ini mencapai 6,8 persen atau lebih tinggi pertumbuhan rata-rata nasional 5,8 persen.
"Sumber daya alam yang dimiliki Sultra memberi harapan hidup yang menjanjikan bagi rakyatnya asalkan memiliki etos kerja tinggi," kata Rahman Shaleh yang juga ketua DPW Partai Amanat Nasional Sultra.
Jajaran pemerintah daerah, wakil rakyat di parlemen dan rakyat Sultra senantiasa menantikan kehadiran investor yang serius menanamkan modalnya.