REPUBLIKA.CO.ID, CIWIDEY -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku, menyesalkan dan prihatin dengan dugaan praktik korupsi yang dilakukan oleh Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dengan memotong dana alokasi khusus (DAK) di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.
"Ya, kami tentu saja menyesalkan dan prihatin dengan praktik korupsi, terutama di daerah," ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara penyerahan program Community Development PT Geo Dipa Energi di Ciwidey, Kamis (13/12).
Ia menuturkan, anggaran yang ditransfer ke daerah dalam berbagai bentuk, seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan dana desa itu untuk masyarakat. Dengan tugas pemerintah menjalankan tugas melayani seluruh masyarakat.
"Saya betul-betul sangat kecewa ada DAK Pendidikan pun dipotong oleh bupati. Karena seharusnya itu diterima sekolah dan manfaatnya untuk murid," ungkapnya.
Dirinya berharap agar masyarakat semua ikut melakukan pengawasan dan berharap integritas pejabat semakin hari semakin membaik.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Cianjur periode 2016-2021 Irvan Rivano Muchtar dan tiga orang lainnta sebagai tersangka setelah selesai melakukan gelar perkara terkait operasi tangkap tangan (OTT) di Cianjur, Rabu (12/12) pagi.
Diketahui, sebelumnya penyidik mengamankan enam orang dalam OTT terkait dugaan pemotongan DAK di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.