Rabu 12 Dec 2018 15:49 WIB

Kemenhub Targetkan Desain Barge Logistik Selesai Akhir 2018

Desain barge dibuat sebaik mungkin dari sisi ekonomi dan pelayanan waktu.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Kapal tunda menarik tongkang batubara di Sungai Musi, Palembang
Foto: Republika/ Wihdan
Kapal tunda menarik tongkang batubara di Sungai Musi, Palembang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini tengah membuat desain barge atau sejenis kapal tongkang untuk mengalihkan logistik di jalan raya ke laut. Kepala Balitbang Perhubungan Sugihardjo menargetkan desain barge tersebut dapat diselesaikan akhir 2018. 

"Kita sedang mendesain antara kapasitas, kecepatan, dan biaya untuk barge ini. Tahun ini, kami akan menghasilkan itu," kata Sugihardjo di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (12/12). 

Dia menjelaskan desain barge yang saat ini tengah dibuat akan dibuat sebaik mungkin dari sisi ekonomi dan pelayanan waktu. Sebab satu kapal barge yang bisa menampung 400 kontainer jangan sampai kecepatan kapalnya melambat. 

Sugihardjo memastikan dalam mendesain barge tersebut tidak hanya menghitung satu aspek saja. "Jangan sampai terlalu besar kapasitasnya sehingga kecepatannya lambat sehingga orang lebih memilih truk lagi," ungkap Sugihardjo. 

Jika akhir tahun ini desain barge terseut sudah didapatkan, kata Sugihardjo, maka target tahun depan akan mengembangkan prototipe nya. Hal itu menyangkut seperti kebutuhan mesin hingga uji dinamis yang akan dilakukan terhadap kapal barge tersebut. 

Untuk pelaksanaan barge tersebut, Sugihardjo menuturkan pemerintah terbuka terehdap penentuan operator nantinya. "Kalau polanya masih subsidi, masih BUMN. Tapi kalau secara komersial sudah bagus boleh BUMN atau swasta," tutur Sugihardjo. 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan adanya inovasi yang bisa dilakukan oleh Balitbang Perhubungan. Budi menjelaskan Balitbang Perhubungan juga harus memiliki srategi dan kebjakan terutama di bidang transportasi. 

"Sehingga bukan lagi menjadi supporting bodies tapi masuk ke dalam internal business process dalam pengambilan kebijakan di Kementerian Perhubungan," kata Budi di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (12/12). 

Dia menilai saat ini inovasi di bidang perhubungan atau transportasi sangat dibutuhkan terutama untuk pelayanan. Beberapa diantaranya seperti pelayanan kargo atau semua hal yang berkaitan di dalam pelayanan di pelabuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement