Rabu 28 Nov 2018 17:09 WIB

Perang Dagang Memanas, Investor Diprediksi Tinggalkan Cina

Jika pertemuan di Argentina gagal, industri diprediksi akan meninggalkan Cina.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Friska Yolanda
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut, perang dagang antara AS dan Cina bisa memberikan dampak positif bagi Indonesia. Menurutnya, sejumlah investor di Cina mulai memikirkan skenario relokasi pabrik terutama ke negara-negara berkembang di sekitarnya. 

"Dampak tidak langsungnya akibat perang dagang itu investor di Cina sudah mulai berpikir, kalau di Cina terus susah. Dia mulai mau relokasi," kata Darmin dalam sambutannya di acara Seminar dan Proyeksi Perekonomian Indonesia 2019 yang digelar Indef di Jakarta, Rabu (28/11). 

Darmin mengatakan, pelaku usaha di dunia sejatinya masih menanti moderasi dari perang dagang. Hal itu akan terjawab dalam pertemuan pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina yang akan dihadiri Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping. 

"Kalau di Argentina gagal, maka orang akan mulai bergerak (meninggalkan Cina)," kata Darmin. 

Kendati demikian, dampak positif itu belum tentu bisa langsung dinikmati Indonesia. Ini karena Indonesia masih harus bersaing dengan Vietnam, Thailand, dan juga Malaysia untuk menjadi tempat relokasi. 

Saat ini, kata Darmin, pemerintah fokus memperbaiki iklim investasi guna menarik investor tersebut. Salah satu upayanya adalah dengan menerbitkan Paket Kebijakan ke-16 yang telah diumumkan dua pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement