REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui sinergi BUMN, PT Pos Indonesia (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan dapat menyediakan pelayanan penjualan produk PT Pertamina (Persero) seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji. Bentuk sinergi tersebut di antaranya adalah membangun outlet penjualan dan Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) dengan memanfaatkan aset KAI dan Pos Indonesia di seluruh Indonesia.
Sinergi ketiga BUMN ini dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani masing-masing pihak di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/11). Penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina dengan KAI dilakukan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur utama PT KAI, Edi Sukmoro. Demikian juga kerjasama antara Pertamina dengan Pos Indonesia dilakukan Direktur Utama Pertamina dan Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi Wahju Setijono.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, dan Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro.
Menteri Rini pun mengapresiasi sinergi BUMN tersebut. Ia meminta agar BUMN dapat terus memperkuat sinergi dalam meningkatkan efisiensi dan optimalisasi kinerja serta pelayanan kepada masyarakat.
"Kerja sama antar-BUMN merupakan manifestasi nyata dari sinergi dan persaudaraan BUMN sebagaimana terangkum dalam semangat One Nation, One Vision, One Family to Excellence," ujar Rini.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di sela-sela penandatangan mengatakan kerja sama dengan KAI dan Pos Indonesia merupakan upaya pemerintah melalui BUMN untuk memperluas jaringan penjualan serta menyalurkan produk Pertamina ke berbagai wilayah Indonesia dengan mengoptimalkan aset dan memanfaatkan armada BUMN.
Butir kesepakatan kerja sama Pertamina dengan Pos Indonesia meliputi pemanfaatan jaringan outlet pos untuk penjualan produk Pertamina termasuk elpiji, penggunaan armada pos untuk mengantarkan produk Pertamina ke konsumen, serta memanfaatkan lahan-lahan Pos Indonesia untuk pembangunan SPBU.
Sementara kerja sama dengan KAI, dilaksanakan berdasarkan butir kesepakatan yakni optimalisasi pengelolaan aset KAI untuk pembangunan SPBU ataupun unit bisnis lainnya, peningkatan pengiriman BBM dan produk Pertamina lainya dengan menggunakan moda kereta api, serta pengembangan usaha potensial lainnya.
"Kami bersinergi mengembangkan potensi bisnis masing-masing dan memperkuat jaringan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan energi di masyarakat dengan mengoptimalkan aset negara yang dikelola BUMN," kata Nicke.
PT KAI sebagai BUMN transportasi yang memiliki sejumlah aset potensial dan strategis di berbagai wilayah akan terus dioptimalkan melalui pemanfaatan lahan, pengembangan angkutan logistik dan kerjasama usaha lainnya.
"Sinergi BUMN merupakan hal yang sangat krusial untuk meningkatkan daya saing bagi pembangunan ekonomi Indonesia dan diharapkan bisa memberi manfaat bagi semua lapisan masyarakat," ujar Direktur utama PT KAI, Edi Sukmoro.
Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi W Setijono mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bertujuan untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional.
Gilarsi menambahkan Pos Indonesia mempunyai jaringan yang sangat luas yaitu lebih dari 4.800 Kantor Pos di Indonesia, dan lebih dari 4.300 di antaranya telah online. Sedangkan jumlah titik layanannya (Point of Sales) mencapai 24.410 titik dalam bentuk Kantor Pos sendiri dan lebih dari 49 ribu berbentuk Agen Pos.