Senin 26 Nov 2018 12:41 WIB

Kementan Siapkan Rp 2 Triliun untuk Program Keluarga Miskin

Kementan akan menyiapkan bantuan 20 juta ekor unggas lokal untuk keluarga miskin.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gita Amanda
Unggas ilustrasi. (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Unggas ilustrasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian melanjutkan program pengembangan peternakan unggas lokal yang berbasis sumber daya genetik negeri sendiri. Setelah sukses dengan program Kementan Bekerja, yang membantu Rumah Tangga Miskin (RTM) melalui ternak unggas lokal sebanyak 10 juta ekor sejak Agustus  sampai pertengahan Desember 2018, Kementan akan melanjutkan tahun 2019 sebanyak 20 juta ekor dengan anggaran sedikitnya Rp 2 Triliun.

Himpuli (Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia) mengapresiasi program Kementan Bekerja, yang akan memberikan bantuan 20 juta ekor unggas lokal kepada 400 ribu Rumah Tangga Miskin (RTM) di 20 propinsi mulai awal 2019. Menurut Ketua Himpuli, Ade M Zulkarnain, kebijakan Kementan yang melanjutkan program Kementan Bekerja pada 2019 adalah bukti dukungan atau komitmen dalam mengembangkan peternakan di pedesaan yang berbasis unggas lokal, baik ayam maupun itik.

Apalagi dengan anggaran yang disiapkan diperkirakan lebih dari Rp 1,5 Triliun yang berasal dari APBN. RTM tidak hanya mendapat bantuan ternak tetapi juga kandang, pakan dan obat-obatan.

“Kami berterima kasih serta sangat mengapresiasi dan akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk mewujudkan sekaligus mensukseskan program tersebut,” kata Ade dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (26/11).

Program Bekerja yang bertujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga miskin itu adalah kelanjutan dari program yang sama pada tahun ini. Sejak Agustus 2018, Kementan telah membagikan hampir 10 juta ekor ayam lokal dan itik di 10 propinsi. Setiap RTM menerima 50 ekor ayam lokal yang tujuannya untuk diternakkan sehingga mereka bisa mendapat penghasilan tambahan.

Menurut Ade, keberhasilan itu menepis keraguan sebagian kalangan peternakan terutama untuk penyediaan ternaknya. "Himpuli telah mengkonsolidasikan peternak-peternak unggas lokal supaya bisa memenuhi kebutuhan Kementan Bekerja,” ujarnya.

Program Kementan Bekerja 2019 kabarnya sudah harus dimulai pada awal 2019 yang realisasi pelaksanaannya akan dilakukan antara lain oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Badan Penenelitian dan Pengembangan Pertanian serta Badan Ketahanan Pangan.

“Langkah Kementan ini sudah jelas dalam upaya pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya genetik ayam negeri sendiri menuju cita-cita unggas lokal menjadi tuan rumah di Negeri Sendiri,” ujar Ade.

Dari bantuan 50 ekor ayam diharapkan RTM bisa memperoleh pendapatan dari hasil menjual telur maupun dari penjualan ternaknya yang sudah dikembangbiakkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement