Jumat 16 Nov 2018 08:11 WIB

Ketidakpastian Perjanjian Brexit Bawa Dolar AS Menguat

Pedagang berbondong-bondong beralih ke mata uang safe haven

Petugas memeriksa mata uang dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas memeriksa mata uang dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Kamis (15/11) atau Jumat (16/11) pagi WIB. Penguatan dolar AS karena kesepakatan rancangan perjanjian Brexit menghadapi ketidakpastian baru di tengah krisis politik di Inggris.

Poundsterling jatuh pada perdagangan Kamis (15/11) setelah menteri Inggris mengundurkan diri sebagai protes terhadap rancangan perjanjian Brexit, menyalakan kembali ketakutan kepergian Inggris dari Uni Eropa yang kacau dalam waktu tersesia 4,5 bulan lagi.

Poundsterling mencatat kerugian satu hari terburuk terhadap euro sejak Oktober 2016. Terhadap yen, poundsterling mencatat penurunan harian tertajam sejak akhir Februari.

Pedagang berbondong-bondong beralih ke mata uang safe-haven dolar AS dan yen, karena poundsterling berputar cepat minggu ini atas Brexit.

Pada Kamis (15/11), Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan dia memenangkan dukungan dari menteri-menteri seniornya untuk membuat perjanjian perceraian, tetapi banyak di pemerintahannya tidak yakin dan pada Kamis (15/11) menteri Brexit Inggris Dominic Raab, dan menteri lainnya, mengundurkan diri.

"Ketidakpastian politik yang meningkat di Inggris menjaga pound dalam gejolak yang dalam," tulis analis Western Union Business Solutions dalam sebuah catatan penelitian, seperti dikutip Reuters. "Sterling mempesona, bergantian antara keuntungan dan kerugian, setelah menteri Brexit Inggris mengundurkan diri."

Pengunduran diri Raab meninggalkan May berjuang untuk bertahan dan mencoba memenangkan Partai Konservatifnya guna mendukung perjanjian penarikan dari Uni Eropa. Dia berjanji untuk memperjuangkan rancangan kesepakatan di tengah seruan dari partai Konservatifnya sendiri untuk mosi tidak percaya terhadap kepemimpinannya.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,13 persen menjadi 96,9293 di akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1348 dolar AS dari 1,1338 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2779 dolar AS dari 1,3036 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7290 dolar AS dari 0,7246 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,59 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,48 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 1,0057 franc Swiss dari 1,0046 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3170 dolar Kanada dari 1,3225 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement