Kamis 15 Nov 2018 12:46 WIB

Sri Mulyani: Perbankan Indonesia Tahan Guncangan Global 2019

Teknologi digital harus menjadi tulang belakang bisnis perbankan masa kini

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini perbankan Indonesia memiliki bekal yang kuat untuk menghadapi segala tantangan transformasi digital 4.0. Bekal ini dilihat dari non-performing loan yang cukup rendah 2,66 persen dan non-performing financing 3,17 persen.

"Dengan bekal ini perbankan bisa fokus pada transformasi digital untuk merespons tantangan masa depan, pada 2019 tahun politik, dinamika global juga geopolitik yang terus berubah," kata dia dalam Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018, Kamis (15/11).

Baca Juga

Transformasi digital menjadi sebuah keniscayaan, sehingga semua pihak harus mengarah ke sana. Sri Mulyani mengatakan, perbankan memiliki peran penting sebagai garda garis depan keuangan nasional yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

Ia meminta agar teknologi digital harus sudah menjadi tulang belakang bisnis perbankan masa kini. Siapa pun yang menolak maka akan tergerus dan punah karena kehilangan pasar mayoritas, yakni kalangan milenial.

Ia mengakui, tantangan tidak mudah, sehingga kolaborasi menjadi salah satu solusi. Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, IBEX 2018 memberi pandangan agar perbankan membuka kesempatan untuk kerja sama dengan para stakeholder, termasuk fintech.

"Inovasi dan investasi dalam bidang transformasi digital juga tidak bisa dihindari," kata dia pada kesempatan yang sama di Hotel Fairmont, Jakarta.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA sangat serius merespons kebutuhan milenial melalui transformasi teknologi. Menurutnya, BCA mengeluarkan investasi Rp 5,2 triliun untuk 2019 khusus Informasi Teknologi dan Digital.

Ia juga menyambut baik peluang kerja sama dengan startup teknologi kekinian digital. Jahja melihat, mereka memiliki keunggulan, termasuk dalam pemasaran dan pengumpulan data yang bisa dilakukan dengan cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement