Selasa 13 Nov 2018 10:36 WIB

Akuisisi Saham Holcim, Semen Indonesia Susun Tujuan Strategi

Akuisisi akan menambah kapasitas dan jangkauan Semen Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pekerja melakukan bongkar muat semen di salah satu gudang di Jakarta,Senin (21/10).
Foto: Prayogi/Republika
Pekerja melakukan bongkar muat semen di salah satu gudang di Jakarta,Senin (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk saat ini sudah mengakuisisi 80,6 persen saham PT Holcim Indonesia Tbk senilai 917 juta dolar AS. Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan saat ini sudah menyusus tujuan strategis setelah mengakuisisi saham Holcim Indonesia tersebut.

“Kami bersyukur dapat mengumumkan transaksi pengambilalihan saham yang transformasional bagi Semen Indonesia Group untuk dapat mempertahankan posisi sebagai market leader di Indonesia,” kata Hendi dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co,id, Selasa (13/11).

Dia mengakui saat ini situasi industri semen nasional semakin kompetitif. Dia yakin kombinasi antara Semen Indonesia dan Holcim Indonesia akan membuat keduanya semakin besar dan kuat.

Untuk itu, Hendi merencanakan beberapa hal agar memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas setelah mengakuisisi saham Holcim Indonesia. “Kami akan meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan,” ujar Hendi.

Dia juga mengatakan, Semen Indonesia akan menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, rekanan dan pemangku kepentingan perusahaan. Hal tersebut menurutnya akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun. 

Di sisi lain, Hendi menilai akuisisi tersebut akan memberikan tambahan kapasitas dan jangkauan geografis yang semakin luas bagi Semen Indonesia Group. Terutama untuk menangkap peluang pertumbuhan industri semen domestik dan memperkuat ketahanan industri semen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.

Saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per tahun. Sebanyak 63 persen dari kapasitas tersebut dikuasai oleh pihak swasta dan pemain asing. 

Hendi menegaskan, akuisisi tersebut juga bagian dari Semen Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam meningkatkan ketahanan industri semen nasional. “Dengan begitu akan mendukung pembangunan berkesinambungan di tanah air,” tutur Hendi.

Berdasarkan POJK 9/2018, setelah transaksi akuisisi tersebut dilakukan, Semen Indonesia akan menyampaikan pernyataan Penawaran Tender Wajib atas 1.483.287.180 lembar saham. Angka tersebut setara 19.4 persen kepemilikan saham Holcim Indonesia yang dimiliki oleh pemegang saham publik kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Baca juga, Semen Indonesia Akuisisi 80,6 Persen Saham Holcim

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement