REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pesawat Lion Air kode penerbangan JT-633 gagal terbang pada Rabu (7/11) malam. Hal ini terjadi lantaran insiden ujung sayap pesawat yang menabrak tiang lampu koordinat landas parkir bandara Fatmawati Bengkulu.
Atas insiden tersebut, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan personel Aircraft Movement Control (AMC) Bandar Udara Fatmawati Soekarno menjalani pemeriksaan. Hal ini dilakukan karena petugas AMC yang memandu dan memberikan tanda kepada pilot sesaat sebelum insiden terjadi.
“Personel AMC dimaksud bersedia membantu dan mengikuti proses investigasi untuk dapat dipastikan penyebab insiden tersebut,” kata Danang melalui keterangan tertulis pada Republika, Kamis (8/11).
Selain itu, lanjut Danang, pihak bandara Fatmawati Soekarno pun menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh penumpang Lion Air dengan kode penerbangan JT-633. Atas insiden tersebut, para penumpang tujuan Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang harus mengalami keterlambatan terbang.
“AMC Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu menyatakan permintaan maaf kepada seluruh penumpang Lion Air nomor JT-633,” kata Danang.
Untuk diketahui, tambah Danang, penerbangan JT-633 membawa tujuh orang kru pesawat dan 143 penumpang telah diberangkatkan dengan menggunakan pesawat registrasi PK-LHM serta kru yang berbeda. Pesawat mengudara pukul 22.48 WIB dari Bengkulu dan sudah mendarat di Soekarno-Hatta, Tangerang pukul 23.50 WIB, pada Rabu (07/ 11) malam.
Pergantian pesawat dilakukan setelah terjadi insiden ujung sayap pesawat yang menabrak tiang parking stand nomor 3 pada saat taxi out menuju landas hubung (taxiway) A pukul 18.28 WIB. Pesawat Lion Air kode penerbangan JT-633 harusnya lapas landas pukul 18.20 WIB namun harus dibatalkan.
Tidak ada korban dalam insiden tersebut. Karena pasca insiden terjadi, penumpang segera keluar dan kembali menunggu di ruang tunggu.