REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Citi Indonesia (Citibank) bekerja sama dengan Mercy Corps Indonesia kembali menyelenggarakan ajang penghargaaan Citi Microentrepreneurship Award (MCA) periode 2018-2018. Surabaya dipilih menjadi kota pertama yang dikunjungi untuk menjaring pengusaha mikro dan lembaga keuangan mikro agar mau mendaftar dan mengikuti ajang penghargaan yang sudah memasuki tahun ke-14 tersebut.
"Seperti diketahui, Surabaya terkenal dengan semangat kewirausahaan yang tinggi. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan untuk menggelar road to CMA 2018-2019 di Kota Surabaya," ujar Head of External Communication Citi Indonesi, Ananta Wisesa, saat ditemui di Hotel Novotel Surabaya, Rabu (7/11).
Ananta menjelaskan, tujuan utama diselenggarakannya acara tersebut adalah karena pihaknya ingin membantu pelaku usaha mikro di Indonesia. Maksudnya, untuk menyadarkan para pelaku usaha mikro terkait betapa pentingnya berwirausaha.
Tujuan lainnya adalah agar para pelaku usaha mikro tersebut meketahui bagaimana cara mengatur keuangan dalam perusahaan. Nantinya, para penerima penghargaan akan mendapat materi, tidak saja tentang strategi marketing maupun branding, tapi juga terkait pengelolaan finansial.
"Misalnya, pembayaran laporan keuangan yang sederhana. Bagaimana cara mengatur keuangan dalam perusahaan. Jadi, nantinya ketika mereka kembali ke daerah masing-masing bisa menerapkan hal-hal yang seperti itu dalam usahanya," ujar Ananta.
Mercy Corps Indonesia sebagai pelaksana program tersebut membagi penghargaan yang diberikan kepada beberapa kategori. Di antaranya adalah kategori pertanian, perikanan, kuliner, usaha pendukung go green, art and creatif, dan kategori khusus, yaitu kategori perempuan dan kategori anak muda.
Director Agriculture, Entrepreneurship, and Financial Inclusion Mercy Corp Indonesia Andi Ikhwan menjelaskan, salah satu yang membuat kompetisi ini berbeda dengan kompetisi lain adalah karena pihaknya sepakat untuk tidak hanya memberikan penghargaan. Tetapi, juga didukung dengan pengembangan kapasitas bagi para penerima penghargaan.
"Setelah award itu kita memberi mentoring selama dua sampai tiga bulan. Nantinya, topiknya disesuaikan dengan si pemenang tadi," ujar Andi.
Andi mengaku, pengembangan kapasitas dimaksudkan agar para pemenang pada kontestasi tersebut nantinya bisa naik kelas. Naik kelas yang dimaksud Andi adalah bagaimana agar para pelaku usaha mikro tersebut bisa menaikkan omzet dan juga menyerap lebih banyak tenaga kerja.
"Naik kelasnya dalam konteks omzetnya semakin berkembang, tenaga kerja yang diserap bisa menjadi lebih baik, itu minimal," ujar Andi.