Selasa 06 Nov 2018 08:31 WIB

Akademisi: Data BPS Surplus Beras Bukti Kinerja Mentan

Data BPS menunjukkan secara objektif kinerja Kementan secara komprehensif

Red: EH Ismail
Guru Besar Universitas Hasanuddin (UNHAS) Prof Saleh Pallu yang berkunjung ke kantor Kementan, Senin (5/11)
Guru Besar Universitas Hasanuddin (UNHAS) Prof Saleh Pallu yang berkunjung ke kantor Kementan, Senin (5/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan produksi pertanian dan nilai tambah untuk kesejahteraan petani Indonesia. Bukti kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terlihat dari surplusnya beberapa komoditas termasuk beras.

Hal tersebut dikatakan Guru Besar Universitas Hasanuddin (UNHAS) Prof Saleh Pallu yang berkunjung ke kantor Kementan, Senin (5/11). "Hasil perhitungan BPS terakhir sudah terjadi swasembada pangan (beras). Mentan tak perlu koar-koar (swasembada), ini masyarakat dan data telah buktikan,” kata Saleh.

Menurut Saleh, data tersebut sudah menunjukkan secara objektif kinerja Kementan secara komprehensif telah menjalankan kebijakan yang tepat dengan peningkatan kualitas kelembagaan. Kementerian Pertanian sendiri, meningkatkan kualitas benih atau bibit, peningkatan pengadaan sarana dan prasarana pendukung pertanian, hingga penguatan kelembagaan petani.

“Jika bisa memanfaatkan bibit (berkualitas), pengairan yang tepat, tambah lagi alsintan (alat mesin pertanian) yang sudah modern ini saya kira swasembada akan tercapai, dan menurut saya ini telah dia (Menteri Pertanian Amran Sulaiman) buktikan,” ujar Saleh.

Secara personal, Saleh mengenal Mentan sebagai pribadi yang memang memiliki tekad, kemauan yang kuat, dan gigih berjuang, Menurut Saleh, sifat inilah yang kira-kara ia lihat dari sosok yang pernah langsung  dibimbingnya saat Amran masih menjadi Mahasiswa Fakultas Pertanian UNHAS ketika menyelesaikan gelar doktoralnya.

Saleh memberikan penilaian lebih kepada Mentan saat pemilihan lulusan terbaik Universitas Hasanudin karena telah memiliki beberapa hak paten. “Mentan orang pertama di progrsam S3 Pertanian yang lulus cumlaude, publikasi penelitiannya telah dipublikasikan internasional,” ujar Saleh.

Mentan yang hadir dalam acara yang sama menyampaikan sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh Kementan, sehingga bisa meraih sejumlah capaian.

“Hari ini Kementerian Pertanian mendapatkan penghargaan masalah Keterbukaan Informasi masuk jajaran terbaik dari seluruh kementerian. Kami sampaikan Kementerian Pertanian mendapatkan penghargaan yang sebelumnya tidak pernah diraih. WTP selama dua tahun berturut-turut setelah kita perbaiki dalam, antigratifikasi terbaik dari KPK,” ujar Mentan.

Mentan mengatakan, berbagai kebijakan dan regulasi yang diubah untuk memperbaiki sektor pertanian ternyata berdampak positif. Peminat sektor pertanian (perguruan tinggi) dari seluruh Indonesa naik, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Kementerian Pertanian naik 500% pendaftarnya.

"Pertanian tradisional kita tinggalkan, paradigma lama kita tinggalkan, kita gerakkan teknologi pertanian modern,” kata Mentan kepada para mahasiswa.

Mentan menjelaskan kepada para mahasiswa, sektor pertanian memiliki nilai ekonomi yang sangat menjanjikan. Jika dilihat dari segi pendapatan, delapan dari sepuluh orang terkaya di Indonesia bergerak dari sektor pertanian. Ditambah lagi sasaran pengembangan pertanian saat ini menitikberatkan peruntukannya bagi generasi muda seperti pengembangan mekanisasi pertanian.

Amran juga memberikan beberapa mativasi kepada mahasiswa yakni bermimpi besar, yakin, ikhlas, dan istikomah, serta passion. “Passion is more important than brain and talent, kegigihan, spirit kita harus lebih, dan punya tekad yang kuat, sebenarnya semunya tergantung diri anda sendiri,” jelas Amran.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement