Kamis 01 Nov 2018 11:07 WIB

Perum Perikanan Jajaki Komitmen Ekspor 101 Juta Dolar AS

Komitmen ekspor itu dilakukan dengan sejumlah negara seperti Serbia dan Vietnam.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas ekspor impor.
Foto: bea cukai
Aktivitas ekspor impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) mulai menjajaki komitmen ekspor senilai 101 juta dolar AS. Komitmen ekspor tersebut diraih Trade Expo Indonesia atau TEI 2018 pada 24-28 Oktober lalu. 

Pameran dagang internasional yang berlangsung lima hari berturut-turut di ICE BSD Serpong ini digelar oleh Kementerian Perdagangan. Tak mau melewatkan momentum dagang, Perum Perindo membuka stand pameran yang menampilkan produk perikanan unggulan.

"Perum Perindo membidik calon pembeli mancanegara baik Asia, Eropa hingga Amerika untuk memperluas pasar ekspor produk perikanan," kata Sekretaris Perusahaan Perum Perindo Agung Pamujo, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (1/11).

Selama pameran TEI, Perum Perindo mampu meraih komitmen ekspor senilai 101 juta dolar AS dalam kurun waktu setahun transaksi. Komitmen ekspor di ajang TEI terbagi ke beberapa negara tujuan seperti Algeria, Serbia, Vietnam, Italia, Cina, Kuwait dan Jeddah.

“Kami tentu menindaklanjuti komitmen dengan pihak-pihak terkait. Kami mencoba memenuhi permintaan mereka,” ujarnya.

Agung menuturkan produk perikanan yang diminati setiap negara beragam. Algeria misalnya, negara di Afrika Utara ini memesan Skipjack/ Tuna 60 ton per hari atau 14.400 ton per tahun. Artinya, valuasi nilai yang bakal didapat Perum Perindo yakni 28,8 juta dolar AS. 

Selanjutnya, Serbia memesan ikan Lemuru Fillet dan Tuna Chunk dengan nilai 8,9 juta dolar AS per tahun. Adapun Vietnam meminta produk Long Tail Tuna dengan nilai 1,8 juta dolar AS per tahun.

Berbeda dengan Italia, negara tersebut memesan Cumi, Sotong, Red Snapper Whole, Octopus dan Fillet Snapper dengan total nilai 49,41 juta dolar AS per tahun. Negara Tirai Bambu China dan Kuwait memesan produk hasil budidaya Perum Perindo yakni masing-masing udang vannamei senilai 9,6 juta dolar AS dan udang tiger dengan nilai 1,92 juta dolar AS per tahun.

Negara di Timur Tengah, yakni Jeddah memilih ikan segar (fresh fish) untuk diimpor ke negaranya dari Perum Perindo. Jeddah memesan ikan Parrot, Grouper dan Anggoli dengan valuasi 1,35 juta dolar AS per tahun.

"Dengan begitu, total komitmen ekspor  dalam setahun yang akan dijajaki sebesar 101 Juta dolar AS," kata Agung.

Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi Perum Perindo untuk terus dapat meningkatkan kinerja ekspor. Apalagi sebelumnya, Perum Perindo didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno melepas produk ekspor ke Amerika dan Eropa (5 Oktober 2018). Menteri Rini berpesan agar BUMN perikanan dapat terus memperkuat ekspor dalam menghadapi pelemahan rupiah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement