REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi negara yang memproduksi kendaraan merek Suzuki terbesar ketiga di dunia setelah pabrik yang ada di India dan Jepang. Produk hasil pabrikan ini telah diekspor ke berbagai negara.
"Ini tentunya merupakan sebuah capaian yang membanggakan bagi industri otomotif nasional maupun kita semua karena produk Indonesia bisa diterima dengan baik di negara tujuan utama di kancah global," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Senin (22/10).
Indonesia juga menjadi 'world mother plant' untuk mobil APV dan Ertiga serta motor GSX 125, GSX 150, Address dan NEX II. Airlangga mengapresiasi perusahaan manufaktur otomotif PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) yang ikut berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia. Sejak 1976, perusahaan ini memproduksi sebanyak 2,5 juta unit kendaraan roda empat dan sejak 1993 telah melakukan ekspor dalam bentuk utuh atau Completely Built Up (CBU) dan terurai atau Completely Knock Down (CKD) sebanyak 478.351 unit.
Untuk kendaraan roda dua, PT SIM memulai produksi pada tahun 1970 dengan total lebih dari 11 juta unit dan tahun 2012 telah melakukan ekspor CBU dan CKD sebanyak 699.481 unit. Hal tersebut tercemin dari tren ekspor PT SIM yang terus meningkat dari tahun ke tahun baik dari segi jumlah maupun nilai, dengan rasio ekspor terhadap total produksi lebih dari 30 persen dan rata-rata pertumbuhan mencapai 19 persen setiap tahunnya.
Prosesi seremoni ekspor perdana All New Ertiga dan NEX II di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Cikarang, Senin (22/10).
"Pemerintah tengah menjalin free trade agreement antara Indonesia dan Pakistan, kami berharap ekspor Suzuki ke Pakistan juga meningkat," imbuhnya.
Kendaraan CBU merek Suzuki yang diproduksi di PT SIM baik roda empat maupun roda dua telah dieskpor ke lebih dari 97 negara maju dan berkembang seperti di Asia, Eropa, Afrika, Amerika Latin dan Oseania. Nilai ekspor pada tahun 2017 mencapai Rp 7,8 triliun rupiah dan ditargetkan menembus hingga Rp11,3 triliun tahun 2022.
"Selain dalam bentuk CBU, PT SIM juga melakukan ekspor kendaraan bermotor dalam bentuk CKD dan komponen," ungkap Airlangga.
Berbagai keberhasilan tersebut merupakan hasil dari rangkaian komitmen investasi Suzuki di Indonesia. Pada 2014, PT SIM menambah investasi dengan membangun pabrik yang mengintegrasikan sistem teknologi manufaktur terkini di Cikarang.
Saat ini, PT SIM memiliki lima pabrik dengan total kapasitas produksi sebesar 214 ribu unit per tahun untuk mobil dan 320 ribu unit per tahun untuk motor. Jumlah penyerapan tenaga kerjanya mencapai 6.300 orang dengan total investasi menembus Rp 18,4 triliun.
Prosesi seremoni ekspor perdana All New Ertiga dan NEX II di pabrik PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Cikarang, Senin (22/10).