Jumat 19 Oct 2018 11:38 WIB

Kementerian PUPR Tingkatkan Kerja Sama SDA dengan Cina

Indonesia tawarkan kerja sama pembangunan empat bendungan ke China

Red: EH Ismail
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bertemu Vice Minister of Water Resources and Vice Minister of Ministry of Emergency Management Republik Rakyat China YE Jianchun di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (17/10)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bertemu Vice Minister of Water Resources and Vice Minister of Ministry of Emergency Management Republik Rakyat China YE Jianchun di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (17/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia meningkatkan kerja sama dengan China di bidang pengelolaan sumber daya air dan penanganan bencana. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Vice Minister of Water Resources and Vice Minister of Ministry of Emergency Management Republik Rakyat China YE Jianchun di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (17/10).

"Saya berharap melalui kerjasama yang semakin erat, kedua negara bisa bertukar pengetahuan dan pengalaman dan menggali peluang dan kerja sama di masa depan," kata Basuki.

Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi menjelaskan, pada pertemuan tersebut, Kementerian PUPR menawarkan kerja sama dalam pembangunan empat bendungan yaitu Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, Jenelata di Sulawesi Selatan, Lambakan di Kalimantan Timur dan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.

Usai diterima Menteri Basuki, rombongan delegasi dari Pemerintah China melakukan peninjauan lapangan ke Tanggul Laut Muara Baru (Pluit) dan Waduk Pluit yang berlokasi di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Kementerian PUPR tengah membangun tanggul laut sepanjang 4,5 kilometer yang berada di dua titik yakni, Muara Baru sepanjang 2,3 km dan Kali Baru sepanjang 2,2 km. 

Hari yang mendampingi peninjauan lapangan mengatakan, kunjungan dilakukan untuk mengetahui upaya pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan banjir di Ibu Kota Jakarta. "Jakarta ini masalahnya banjir yang tidak hanya akibat air dari hulu, melainkan juga air dari hilirnya. Saat ini, progres tanggul laut telah mencapai 80% dan menjadi titik percontohan  karena dilengkapi taman dan jalan inspeksi sehinga menambah ruang terbuka hijau di Jakarta,” ujar Hari.

Proyek Tanggul Laut yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) sebagai bagian dari rencana induk penanganan banjir dan penurunan muka air tanah di Jakarta. Kehadiran tanggul ini akan mengurangi potensi abrasi di pesisir jakarta, mencegah banjir rob yang terjadi hampir setiap bulannya ketika air laut pasang di titik Jakarta Utara, dan upaya penataan kawasan pesisir utara Jakarta.

Selain tanggul laut, rombongan juga akan mengunjungi Bendungan Jatigede dan Daerah Irigasi Rentang di Kabupaten Sumedang pada Kamis, (18/10) dan Bendungan Kering (Dry Dam) Sukamahi dan Ciawi (Cipayung) di Kabupaten Bogor, pada Jumat, (19/10).

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement