Kamis 11 Oct 2018 15:56 WIB

Gelar Expo, Bank Genjot Pertumbuhan Kredit

BCA menawarkan sejumlah promo menarik seperti kredit kendaraan bermotor.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Forum Kafe BCA 9 yang diadakan di Breakout Area Menara BCA.
Foto: BCA
Forum Kafe BCA 9 yang diadakan di Breakout Area Menara BCA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menggelar BCA Expo pada 13 sampai 14 Oktober 2018 di ICE BSD, Tangerang. BCA juga bekerja sama dengan Sinarmas Land.

Executive Vice President of Consumer Credit Business BCA Felicia M Simon menjelaskan, BCA Expo kali ini menjadi salah satu wadah bagi milenial maupun mereka yang baru mulai bekerja dan ingin memiliki rumah atau kendaraan baru. "BCA Expo akan menjadi kesempatan baik bagi generasi millennials zaman now yang ingin memiliki rumah atau kendaraan bermotor untuk berburu promo menarik," katanya kepada wartawan, Kamis, (11/10).

Nantinya, BCA akan menawarkan beberapa produk unit perusahaan. Di antaranya Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Sepeda Motor (KSM), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kartu Kredit, dan Flazz. Termasuk, beberapa produk andalan dari BCA Insurance, BCA Life, BCA Sekuritas, serta BCA Syariah.

Felicia menargetkan, jumlah aplikasi pembiayaan KPR yang masuk dapat mencapai Rp 200 miliar dalam waktu dua hari pameran itu. "Angka ini naik, cuma kalau dibandingkan tahun lalu, expo tahun ini karena ada tren suku bunga naik, aplikasi kami kunci haya untuk dua hari ini saja. Sedangkan tahun lalu masih ada kelonggaran," tuturnya. 

Direktur BCA Finance Petrus Karim menambahkan, perusahaan menargetkan penjualan mobil sebanyak 2.499 unit atau sekitar Rp 1 triliun. Lalu untuk motor dirinya menargetkan pembiayaan kredit yang masuk sebesar Rp 25 miliar atau 1.599 unit. 

Sebagai informasi, pada Semester pertama 2018, BCA mencatatkan pertumbuhan atas outstanding KPR. Pada portofolio kredit konsumer, KPR tumbuh secara tahunan menjadi Rp 74,6 triliun. Tidak hanya KPR, KKB juga naik sebesar 8,1 persen secara tahunan. Dengan begitu menjadi Rp 41,3 triliun per akhir Juni 2018. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement