Selasa 09 Oct 2018 11:40 WIB

Menteri BUMN: Pelemahan Rupiah Bagus Buat Investor Asing

Meski rupiah tertekan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih relatif kuat

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menilai, pelemahan nilai tukar rupiah dapat dimanfaatkan investor asing untuk menanamkan investasi di Indonesia. Oleh karena itu, Rini mengajak investor terutama asing untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur.

Hal itu disampaikan Rini usai menghadiri Indonesia Investment Forum bertajuk 'A New Paradigm in Infrastructure Financing'. "Dengan rupiah melemah sedemikian dan untuk investor asing ini merupakan potensi yang sangat bagus," kata Rini di Nusa Dua, Bali pada Selasa (9/10).

Baca Juga

Meski tengah dalam tekanan stabilitas nilai tukar, Rini mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif cukup kuat di level sekitar 5 persen. Ia meyakini ke depannya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih kencang ditopang dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah.

Sehingga, menurut Rini, rupiah juga memiliki potensi untuk kembali menguat dan menjadi hal positif untuk investor.  "Tentunya penguatan rupiah otomatis menjadi sangat atraktif, sehingga lima tahun dari sekarang bukan hanya return dari investasinya saja tapi return dari nilai tukarnya juga," kata Rini.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, terdapat sejumlah manfaat adanya pembiayaan swasta untuk pembangunan infrastruktur. Ia mengatakan, percepatan pembangunan infrastruktur akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah panjang.

Salah satu studi yang dirilis Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan, percepatan pembangunan infrastruktur bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 6,5 persen ke depan. Hal itu, kata Perry, bisa dicapai dengan adanya reformasi-reformasi di berbagai bidang lain.

Selain itu, manfaat pembiayaan infrastruktur oleh swasta adalah perbaikan tingkat defisit neraca transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD). Dia menjelaskan, baik penanaman modal asing maupu instrumen lain yang dibiayai asing dapat menjadi bagian langkah konkret untuk menurunkan CAD.

"Ini juga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah panjang," kata Perry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement