Jumat 05 Oct 2018 17:28 WIB

Garuda Indonesia Buka GATF di Singapura

Sebelumnya Garuda pernah membuka ajang serupa di Shanghai dan positif hasilnya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung mencari info pemesanan tiket di salah satu stan pada Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) phase II 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (5/10).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung mencari info pemesanan tiket di salah satu stan pada Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) phase II 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, Garuda Indonesia tengah menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) fase II 2018. Pameran yang menawarkan paket rencana perjalanan wisata tersebut rencananya juga akan digelar di luar negeri untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang dikemas dalam Wonderful Indonesia Travel Fair (WITF).

"Kami dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) minggu ini ada GATF di Singapura dan Australia di beberapa kota di Australia," kata Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (5/10).

Pikri menjelaskan sebelumnya Garuda sudah mengadakan WITF di Shanghai dan mencatat pendapatan senilai 8,5 juta yuan. Untuk itu dia mengharapkan WITF pada tahun ini dapat memberikan hasil yang sama positifnya.

Dia menambahkan dengan dibukanya WITF diharapkan bisa meningkatkan porsi penerbangan internasional selain membawa wisman ke Indonesia. "Penerbangan internasionalnya saya pikir sampai 60 hingga 65 persen. Revenue-nya 50:50," ujar Pikri.

Pikri memastikan untuk membuat WITF di luar negeri Garuda sudah mendapatkan dukungan dari Kemenpar. Dengan begitu, paling tidak WITF jika pasar luar bisa masuk ke Indonesia dapat mendukung target pemerintah hingga 20 juta wisman pada 2019.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Infrastruktur Judi Rifajantoro mengatakan WITF tidak hanya dibuka di Singapura dan Australia saja. "Mulai tahun ini juga ada di Shanghai," tutur Judi.

Dia mengarapkan tahun depan WITF bisa digelar dibanyak negara lagi demi menarik wisman berkunjung ke Indonesia, khususnya destinasi 10 Bali Baru. Destinasi pariwisata yang menjadi prioritas pemerintah adalah Danau Toba (Sumatra Utara), Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Pemerintah menargetkan wisman di Indonesia pada tahun ini sebanyak 17 juta orang dan 2019 mencapai 20 juta orang. Hingga Agustus 2018, wisman yang sudah beekunjung ke Indonesia mencapai 10,5 juta orang dan diharapkan hingga akhir tahun terdapat 1,5 juta wisman setiap bulannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement