Jumat 05 Oct 2018 15:44 WIB

Bank Mandiri Pastikan Pelemahan Rupiah tak Pengaruhi Bisnis

Pelemahan nilai tukar rupiah dinilai tidak menimbulkan spekulasi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Bank Mandiri
Foto: Darmawan/Republika
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri menyatakan, pelemahan kurs rupiah yang tengah terjadi dalam beberapa bulan terakhir tidak memengaruhi bisnis perseroan. Pasalnya, kini sudah ada transaksi lindung nilai atau hedging.

"Sekarang kan ada hedging. Jadi nggak mungkin perusahaan nggak hedging," ujar Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/10).

Menurutnya kondisi dahulu dengan sekarang berbeda. Dengan begitu pelemahan nilai tukar tidak menimbulkan spekulasi.

"Sekarang lebih baik daripada dulu. Perusahaan-perusahaan pun sudah Bagus, jadi yang dapat dolar AS memang yang ekspor oriented, kalau nggak maka harus ikuti aturan Bank Indonesia (BI) minimal lakukan hedging," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menargetkan, pertumbuhan kredit korporasi tahun ini mencapai 12 persen. Pasalnya, perseroan memang cukup agresif menyalurkan kredit segmen itu terutama berkaitan dengan proyek infrastruktur.

"Kita cukup agresif di korporasi. Maka seharusnya pertumbuhannya pun cukup tinggi, feeling saya, per September ini di atas 10 persen," ujar Royke.

Menurutnya, bisnis korporasi cukup lancar di 2018. Hal itu karena, beberapa harga komoditas seperti batu bara, minyak, dan lainnya turut membaik. "Pembiayaan infrastruktur kita juga jalan terus. Lalu nasabah korporasi yang gede-gede tetap ekspansi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement