REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lintasarta perusahaan penyedia layanan total solution bidang Information and Communication Technologies (ICT), meraih penghargaan Top Corporate Social Responsibility (CSR) 2018 dari Top Business yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga kredibel lainnya. Anak perusahaan dari Indosat Ooredoo ini menyabet dua penghargaan sekaligus.
Setelah melalui proses seleksi dan penilaian yang melibatkan riset lapangan dan wawancara penjurian Lintasarta dinobatkan sebagai salah satu perusahaan yang berhak meraih penghargaan Top CSR 2018. Dewan juri terdiri dari kalangan pakar, akademisi, konsultan dan, praktisi CSR.
Direktur Utama Lintasarta, Arya Damar, mengatakan penghargaan ini menjadi kebanggaan bagi perusahaan. Terutama bagi seluruh jajaran manajemen yang selama ini bekerja keras untuk kemajuan perusahaan. "Sebagai entitas bisnis, tentunya kami terus berusaha keras mencapai kinerja usaha yang makin tinggi, sesuai target bisnis yang telah ditentukan," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/10).
Tak hanya mengejar bisnis dan profit, Arya menambahkan, perusahaan juga konsisten mengalokasikan sebagian laba untuk program-program sosial kemasyarakatan dan lingkungan, melalui kegiatan CSR. "Termasuk memberikan bantuan untuk korban bencana alam dan lainnya,” ujar dia saat menerima penghargaan Top Leader on CSR Commitment 2018 di Jakarta.
Penghargaan yang diterima Lintasarta, pertama pemenang kategori Top CSR 2018 Sektor ICT (Peringkat I) melalui Appcelerate Program. Kedua, penghargaan untuk Direktur Utama Lintasarta, Arya Damar, sebagai pemenang kategori Top Leader on CSR Commitment 2018. Sebagai pucuk pimpinan perusahaan, Arya Damar dinilai memiliki kepedulian dan komitmen tinggi dalam menjalankan dan mewujudkan program-program CSR di institusi yang dipimpinnya.
Bagi Lintasarta, Arya menyatakan, program CSR menjadi strategi inheren dengan pengembangan bisnis perusahaan ke depan agar bisa terus berkelanjutan. Hal ini sekaligus untuk menjaga atau meningkatkan daya saing perusahaan melalui reputasi praktik bisnis yang baik, sebagai bangian dari pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).
"Prinsip-prinsip GCG diyakini akan semakin berperan besar dan mutlak diperlukan dalam mendukung kelangsungan usaha perusahaan," kata Arya.
Pelaksanaan program CSR dilakukan melalui kegiatan yang sifatnya bisa memberikan dampak sosial berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Namun ada juga yang sifatnya bantuan langsung. "Misalnya santunan langsung, bantuan untuk para korban bencana alam dan sejenisnya," ujar Arya didampingi Suci Andrini Corporate Communication Manager Lintasarta, dan Ryo Naldho Program Director Appcelerate, Lintasarta.
Misalnya pada saat terjadi gempa bumi di Lombok beberapa wakltu lalu. Lintasarta menyediakan layanan internet menggunakan antena penerima sinyal dari satelit (VSAT) di posko utama di Nusa Tenggara Barat (NTB). Layanan ini untuk mendukung sarana komunikasi penanganan bencana di wilayah tersebut yang memang sangat diperlukan sebagai sarana komunikasi.
Hal serupa juga dilakukan untuk memberi bantuan untuk membantu penanganan korban benacana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala-Sulawesi Tengah. "Untuk membantu penanganan masalah ini, kita langsung turunkan tim khusus dari Makassar dan tentunya diperkuat dari Pusat untuk membenahi sarana komunikasi yang rusak akibat gempa dan tsunami," ujarnya.