REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbaikan landasan pacu Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu memakan biaya hingga Rp 60 miliar. "Biaya di sisi landasan pacu 33 itu sekitar Rp 60 miliar, sementara di sisi landasan pacu 15 itu konstruksi sedang berlangsung, jadi tidak ada biaya tertentu," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/10).
Dia menjelaskan landasan pacu 33 perlu rekonstruksi karena kerusakan parah dan terdapat patahan pada sasar dengan kedalaman sampai empat meter. Rekonstruksi perlu waktu empat bulan.
"Panjang landasan pacu efektif menjadi 2.250 meter setelah perbaikan landasan pacu 15," katanya.
Sementara itu, kerusakan minor di landasan pacu 15 sedang dilaksanakan perbaikan dan akan selesai pada tujuh sampai 10 hari. Landasan pacu dapat dioperasikan segera dengan dimensi 2.250 meter x 45 meter, di mana pesawat B737 800/900 dapat beroperasi.
Warga korban gempa dan tsunami memadati Bandara Mutiara Sis Al Jufri untuk mengungsi ke provinsi lain di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
"Kami akan bekerja sama dengan semua pihak yang ada, yaitu kontraktor PP dan Kementerian PUPR," katanya.
Budi mengatakan untuk perbaikan terminal membutuhkan biaya Rp 10-20 miliar. "Konstruksi berkaitan dengan terminal Rp 10-20 miliar," katanya.
Dia menjelaskan perbaikan terminal setelah dilakukan evaluasi waktu dua sampai tiga minggu untuk pembersihan dan perbaikan karena terdapat kerusakan struktur. Untuk sisi darat sedang dilakukan pengecekan struktur terminal yang melibatkan pihak Kementerian PUPR untuk menilai kelaikan strukturnya.
Baca juga: Perbaikan Landasan Pacu Bandara Palu Butuh 2 Pekan