Selasa 02 Oct 2018 16:58 WIB

Kurs Rupiah Ditutup di Level Rp 15.042 per Dolar AS

Sejak pembukaan melemah 34 poin atau 0,23 persen di Rp 14.945 per dolar AS

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas menghitung pecahan dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta,Ahad (2/9).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung pecahan dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta,Ahad (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah kembali ditutup melemah sore ini, Selasa, (2/10). Bahkan kini telah menembus level Rp 15 ribu per dolar AS. 

Dilansir Bloomberg, mata uang Garuda tersebut ditutup turun 0,89 persen atau 132 poin. Dengan begitu berada di posisi Rp 15.042 per dolar AS. 

Baca Juga

Sebelumnya, kurs rupiah masuk ke level Rp 15 ribu per dolar AS siang tadi. Pada akhir perdagangan sesi I, mata uang Garuda tersebut melemah 0,77 persen atau 114,5 poin ke Rp 15.025 per dolar AS. 

Sejak pagi rupiah memang telah terdepresiasi. Pada pembukaan pun melemah 34 poin atau 0,23 persen di Rp 14.945 per dolar AS. 

Sekitar pukul 10.00 WIB, pelemahan kurs semakin mendalam. Nilai tukar rupiah terpantau turun 87 poin atau 0,58 persen ke Rp 14.998 per dolar AS. 

Lalu berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, rupiah bertengger di posisi Rp 14.988 per dolar AS. Angka itu melemah dibandingkan posisi kemarin di Rp 14.905 per dolar AS. 

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menilai, Dolar Index menguat sehingga kurs rupiah telah diperkirakan akan bergerak melemah. Dolar AS diprediksi menguat ke level 95,3 sampai 95,50 terhadap hampir semua mata uang kuat dunia. 

"Penguatan dolar AS ditopang oleh tercapainya kesepakatan baru NAFTA antara AS, Meksiko dan Kanada. Hal itu mendorong penguatan dolar AS terhadap yen Jepang," katanya di Jakarta, Selasa, (2/10).

Selain itu, kata dia, kekhawatiran pada defisit anggaran lebih tinggi dibandingkan ekspektasi di Italia. Dengan begitu mendorong pula pelemahan Euro atas dolar AS. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement