Selasa 25 Sep 2018 20:06 WIB

RI-Aljazair Tingkatkan Kerja sama Pembangunan Infrastruktur

Menteri PUPR optimistis banyak peluang kerja sama antara Indonesia-Aljazair

Red: EH Ismail
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bertemu Menteri Perumahan, Permukiman dan Perkotaan, dan Kota Aljazair Abdelwahid Temmar di Algiers ibukota Aljazair, Senin (24/9)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bertemu Menteri Perumahan, Permukiman dan Perkotaan, dan Kota Aljazair Abdelwahid Temmar di Algiers ibukota Aljazair, Senin (24/9)

REPUBLIKA.CO.ID, ALGIERS -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Menteri Perumahan, Permukiman dan Perkotaan, dan Kota Aljazair Abdelwahid Temmar di Algiers ibukota Aljazair, Senin (24/9). Dalam pertemuan tersebut keduanya sepakat meningkatkan kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) baru dengan penambahan ruang lingkup kerjasama teknik dalam pengembangan perumahan, termasuk rumah tahan gempa dan infrastruktur permukiman. 

Selain itu, Menteri PUPR dan Menteri Perumahan Aljazair juga menjajaki potensi keterlibatan BUMN Karya pada proyek infrastruktur lainnya di Aljazair terutama PT Wijaya Karya (WIKA) yang telah merintis ekspor jasa konstruksi di Aljazair. Basuki optimistis ke depan banyak peluang kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua negara dalam bidang infrastruktur.

Usai pertemuan, Basuki melakukan kunjungan lapangan ke lokasi proyek PT WIKA, yaitu pembangunan 1.700 unit Logement atau Rumah Susun yang berada di Baraki dan El Harrach, Provinsi Alger. Dalam kunjungan lapangan ini, Basuki mengatakan, PT Wijaya Karya telah menunjukkan hasil kerja yang baik. Ia berharap seluruh karyawan PT WIKA di lokasi proyek selalu menunjukkan kinerja yang terbaik.

“Kebanggaan bagi Kementerian PUPR melihat kiprah PT Wijaya Karya di Aljazair. PT WIKA sebagai rujukan pembangunan infrastruktur di negara ini. Untuk teknis pekerjaan, kualitas pekerjaan tidak perlu diragukan. You are in the right hand, you can sleep well,” ujar Basuki.

Basuki kemudian membandingkan hasil kerja PT WIKA dengan pembangunan Grand Mosque yang dikerjakan oleh kontraktor negara lain, hasil pekerjaan PT WIKA lebih baik. PT WIKA diminta bersiap untuk proyek yang lebih besar selanjutnya.

Terdapat empat proyek pembangunan rumah yang tengah dikerjakan oleh PT  Wijaya Karya di Aljazair dengan total nilai Rp2,1 triliun dan melibatkan sebanyak 480 orang pekerja. Proyek pertama adalah pembangunan 1.700 unit Logement yang terbagi menjadi 70 blok dengan per blok berjumlah 25 unit bangunan terdiri dari 5 lantai. Proyek bernilai Rp629 miliar dimulai pada September 2017 dan ditargetkan selesai dalam 24 bulan dimana progresnya telah mencapai 20%.

Proyek kedua adalah pembangunan 2.250 Logement di Ain Defla dan Khemis Miliana di Provinsi Ain Defla. Nilai proyek sebesar Rp 851 miliar yang dimulai September 2017 dan waktu penyelesaian 28 bulan. Proyek ketiga, pembangunan 400 Logements di Kourifa dengan nilai Rp155 miliar yang dimulai sejak Mei 2017 selama 18 bulan. Proyek keempat adalah pembangunan 1.000 Logements di Souidania senilai Rp390 miliar selama 26 bulan sejak Maret 2017.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement