Senin 24 Sep 2018 20:50 WIB

Gurihnya Bisnis Properti di Timur Jakarta

Hunian yang terintegrasi dengan sarana transportasi massal akan diminati konsumen

Rep: Chrisitiyangsih/ Red: Hiru Muhammad
pembangunan apartemen dengan konsep TOD  menjadi pilihan menarik bagi masyarakat
Foto: dok ACP
pembangunan apartemen dengan konsep TOD menjadi pilihan menarik bagi masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bagaikan gadis cantik, Kawasan timur Jakarta dalam beberapa tahun terakhir telah dilirik banyak pengembang untuk melebarkan bisnisnya di kawasan ini. 

Hal itu sejalan dengan program pemerintah yang giat membangun sejumlah fasilitas infrastruktur jalan tol, jalur kereta api cepat, hingga sarana kereta transportasi massal dalam kota atau light rail transit (LRT). "Ini peluang untuk mengembangkan wilayah timur," kata Pulung Prahasto, Direktur Teknik dan Pengembangan Usaha Adhi Persada Property (APP), dalam keterangan tertulisnya,  Senin (24/9).

Menurutnya, hunian yang terintegrasi dengan sarana transportasi dan tempat bekerja kini menjadi kebutuhan pokok warga perkotaan. Konsep tersebut kini dikembangkan secara pesat di kawasan timur Jakarta dan sekitarnya. "kalau LRT selesai, harga akan tiga kali lipat naiknya," kata Pulung.

Wilayah timur kini telah menjadi wilayah hunian dan industri yang berkembang pesat. Kondisi ini dapat membuat permintaan properti di wilayah lain seperti Bogor, maupun Tangerang terganggu. "Sekarang pemerintah melihat ke timur, mungkin nanti bisa ke wilayah lain," katanya. 

Pihaknya berharap pembangunan kawasan timur yang begitu cepat hendaknya ditopang dengan kelancaran pembangunan infrastruktur yang selesai tepat waktu. Sehingga saat hunian selesai dibangun, masyarakat memiliki sarana transportasi massal yang mampu melayani kebutuhan mereka. 

Untuk memuluskan langkah tersebut,  PT Adhi Persada Properti (APP) dan PT Adhi Commuter Properti (ACP), dua anak usaha Adhi Karya, bersinergi membangun Apartemen di Bekasi Timur. Keduanya melakukan kerja sama dalam pengembangan, pembangunan, pemasaran dan pengelolaan bersama hunian, perkantoran, komersial lengkap dengan fasilitas penunjangnya.

Amrozi Hamidi, Direktur PT Adhi Commuter Properti (ACP) mengatakan, bentuk kerja sama antara kami dengan APP, adalah kerja sama operasi (KSO). "Dalam kerja sama ini, ACP dan APP akan memiliki NPWP sendiri, rekening sendiri serta memiliki pembukuan dan laporan keuangan sendiri atas nama KSO.

Secara equity, antara ACP dan APP memiliki porsi yang sama, tapi dalam pelaksanaannya, ACP yang akan menjadi lead," ungkapnya lewat keterangan resmi, Senin (24/9).

KSO ini merupakan yang pertama kali dilakukan antara APP dengan ACP. Dengan kerja sama ini, ACP dengan APP akan mengembangkan tiga tower Apartemen LRT City Bekasi Timur - Green Avenue, yang merupakan Fase kedua dari LRT City Bekasi Timur - Eastern Green.

Dikembangkan diatas lahan seluas 1,96 hektare di sisi stasiun LRT Jatimulya, proyek ini menelan investasi sebesar Rp 1,2 triliun. Proyek ini dijadwalkan memulai pembagunan pada Desember 2018.

Tiga Tower LRT City Bekasi Timur - Green Avenue ini total akan tersedia 2.668 unit. Tower I sebanyak 667 unit, Tower II sebanyak 1.334 unit, dan Tower III sebanyak 667 Unit.

Amrozi menambahkan untuk pemasaran tahap pertama, pihaknya akan melepas dengan harga mulai Rp 13,6 juta per meter persegi. "Seiring dengan pembangunan yang berjalan, kami perkirakan harga akan mengalami kenaikan 10 persen per tahunnya," jelasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement