Senin 24 Sep 2018 14:24 WIB

'Ganjil-Genap Selama Pertemuan IMF-Bank Dunia Dimungkinkan'

Hal ini berkaca pada kesuksesan pelaksanaan ganjil-genap selama Asian Games.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Friska Yolanda
Ratusan seniman menampilkan Tari Cak Kolosan saat syukuran penyelesaian patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Bali, Sabtu (4/8). Patung setinggi 121 meter tersebut terdiri dari 754 modul dirancang selama 28 tahun oleh seniman Nyoman Nuarta yang nantinya akan digunakan untuk menyambut para delegasi Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (Annual Meeting IMF-WB) 2018.
Foto: ANTARA FOTO/Wira Suryantala
Ratusan seniman menampilkan Tari Cak Kolosan saat syukuran penyelesaian patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Bali, Sabtu (4/8). Patung setinggi 121 meter tersebut terdiri dari 754 modul dirancang selama 28 tahun oleh seniman Nyoman Nuarta yang nantinya akan digunakan untuk menyambut para delegasi Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (Annual Meeting IMF-WB) 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sebuah kesempatan akhir pekan lalu kepada awak media mengatakan kebijakan pembatasan kendaraan pelat nomor ganjil genap di Bali dimungkinkan. Tujuannya mengurangi kemacetan saat pelaksanaan Pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank), 8-14 Oktober 2018.

Pengalaman ini berkaca pada pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta yang berjalan efektif. Pemberlakuan ganjil genap di Bali berkemungkinan dilakukan di sejumlah lokasi jalan sekitar pertemuan yang selama ini sering mengalami kemacetan cukup parah.

Menyikapi wacana ini, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gusti Agung Ngurah Sudarsana mengatakan pihaknya belum mendapat informasi awal terkait rencana tersebut. Meski demikian, demi kelancaran kegiatan berskala dunia dan sebagai bentuk dukungan kebijakan dari pemerintah pusat, Bali mendukung.

"Saya masih belum mendapat informasi. Namun, demi kelancaran pertemuan IMF-Bank Dunia, kita siap menyosialisasikannya sebagai bagian dari kebijakan pemerintah," kata Sudarsana kepada Republika.co.id, Senin (24/9).

Sudarsana menilai informasi yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan tentunya berdasarkan kajian tertentu, misalnya kepadatan kendaraan di Bali. Ia pun siap duduk bersama dengan mitra terkait, termasuk media demi melancarkan arus informasi sampai ke masyarakat dalam waktu yang relatif singkat menjelang hari pelaksanaan.

"Nanti kita akan memetakan di mana saja pelaksanaan ganjil genap itu diberlakukan demi kelancaran lalu lintas delegasi. Sebagai catatan, ini baru dilakukan jika saya sudah menerima informasi dari pusat," ujarnya.

Titik kemacetan terparah adalah persimpangan dan bundaran tugu Ngurah Rai. Sebagai solusi pengurangi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di persimpangan tersebut, pemerintah telah meresmikan Underpass Ngurah Rai akhir pekan lalu.

Underpass ini akan memperlancar lalu lintas, terutama di Badung Selatan yang mobilitasnya sangat tinggi. Pemerintah memperkirakan underpass ini bisa mengurangi kemacetan 50 persen dari biasanya.

Jalan bawah tanah ini dibangun sepanjang 700 meter. Awalnya pemerintah merencanakan pengerjaannya 13 bulan hingga 20 Oktober 2018, namun bisa rampung 1,5 bulan lebih cepat.

Pelaksanaan Pertemuan IMF-Bank Dunia kurang dari tiga pekan. Perhelatan yang akan dihadiri 15 ribu delegasi dari 189 negara ini sudah dimatangkan sejak 2016. 

Hajatan IMF-WB 2018 menjadi panggung terbuka mempromosikan kemajuan Indonesia di berbagai bidang. Banyak manfaat jangka pendek, menengah, dan panjang bisa diraih.

Direktur Pemasaran dan Operasi PT Pacto Convex Niagatama Ltd Jakarta sebagai salah satu profesional penyelenggara, Wiwin Kurniawan mengatakan sebanyak 21 official hotel disiapkan untuk menampung delegasi yang tersebar di Nusa Dua, Jimbaran, dan Tanjung Benoa.

"Sekitar 1.500 petugas bersiap sejak 5 Oktober atau H-3 acara. Mereka terdiri dari 450 liasion officer, 200 volunteer, dan lebih dari 800 tenaga kerja lapangan, termasuk pemandu wisata di dalamnya," kata Wiwik kepada Republika.co.id.

Penyelenggara menyediakan tiga jenis kendaraan untuk tamu VIP. Sebanyak 378 gubernur bank sentral hingga menteri keuangan menggunakan Mercedez E200 CGI, sementara manajemen eksekutif IMF dan Bank Dunia disiapkan 41 unit Toyota New Camry, dan 15 Toyota New Alphard.

Delegasi lainnya diangkut dengan 42 shuttle dari bandara ke official hotel, 90 shuttle dari hotel ke lokasi utama pertemuan, dan 120 shuttle ke lokasi makan malam atau Host Country Reception di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK). Selain kendaraan khusus di atas, panitia juga menggandeng Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba) untuk taksi, dan feeder dari Kementerian Perhubungan.

Baca juga, Pertemuan IMF-Bank Dunia Siap Gairahkan Pariwisata Bali

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement