REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah sebesar 46 poin menjadi Rp 14.837 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.791 per dolar AS. Kabar pembatalan pembicaraan tarif antara Cina dan Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen negatif pendorong pelemahan rupiah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan pembatalan pembicaraan itu membuat aset mata uang berisiko kembali mengalami tekanan. "Investor kembali fokus pada perang dagang, Cina telah membatalkan kunjungannya ke AS yang dijadwalkan pekan ini," katanya.
Cina menambahkan 60 miliar dolar AS produk AS ke daftar tarif impornya. Ini merupakan balasan Cina terhadap bea masuk AS atas barang-barang Cina senilai 200 miliar dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan hubungan politik AS-Tiongkok juga memburuk menyusul pembelian jet tempur serta rudal oleh Tiongkok dari Rusia. "Dengan isu baru ini membuat hubungan dagang AS-Tiongkok yang sebelumnya mengalami ketegangan karena penetapan tairf impor barang semakin memburuk," katanya.
Baca juga, Cina-AS Tunda Pembicaraan Tarif, Yen Menguat