Senin 24 Sep 2018 09:41 WIB

Belanja Iklan Global Diprediksi Tumbuh Pesat

Dua pertiga pertumbuhan berasal dari pencarian berbayar.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolanda
Perusahaan iklan QMS telah menurunkan sebuah billboard (papan iklan) di Melbourne yang mempromosikan perayaan Australia Day yang berisi gambar dua perempuan yang mengenakan hijab, setelah mendapatkan protes dan ancaman.
Foto: ABC
Perusahaan iklan QMS telah menurunkan sebuah billboard (papan iklan) di Melbourne yang mempromosikan perayaan Australia Day yang berisi gambar dua perempuan yang mengenakan hijab, setelah mendapatkan protes dan ancaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belanja iklan global diprediksi mencapai 581 miliar dolar AS pada akhir 2018. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Zenith, sebagian besar pertumbuhan iklan berasal dari link konten di sosial media, maupun search engine

Adapun Zenith meningkatkan proyeksi pertumbuhan belanja iklan menjadi 4,5 persen, dari sebelumnya 4,1 persen. Sekitar dua pertiga dari pertumbuhan tersebut diprediksi berasal dari pencarian berbayar dan iklan di sosial media. 

Dilansir Reuters, Senin (24/9), pencarian berbayar yang memasukkan link konten ke dalam search engine akan tumbuh 22 miliar dolar AS pada 2018. Sedangkan, iklan melalui sosial media diprediksi tumbuh sebesar 28 miliar dolar AS. 

Zenith menyatakan, pertumbuhan belanja iklan di Inggris akan terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi Inggris telah meningkatkan permintaan belanja iklan pada tahun ini. 

Adapun Inggris diperkirakan tetap menempati urutan keempat dalam 10 besar negara dengan pertumbuhan iklan tertinggi pada 2020. Pertumbuhan belanja iklan di Inggris pada 2018 diprediksi mencapai 2,4 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement