Sabtu 22 Sep 2018 16:32 WIB

Kawasan Mandiri Pangan Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

KMP berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan

Red: EH Ismail
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi saat mengunjungi Kawasan Mandiri Pangan (KMP) di Kabupaten Gianyar, Bali, Jum’at (21/9)
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi saat mengunjungi Kawasan Mandiri Pangan (KMP) di Kabupaten Gianyar, Bali, Jum’at (21/9)

REPUBLIKA.CO.ID, BALI – Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan Kawasan Mandiri Pangan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Kawasan Mandiri Pangan merupakan kegiatan prioritas nasional BKP yang dilakukan di daerah rentan rawan pangan.

"Melalui pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi di Kawasan Mandiri Pangan, saya yakin dapat  meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya juga berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan," kata Agung saat mengunjungi Kawasan Mandiri Pangan (KMP) di Kabupaten Gianyar, Bali, Jum’at (21/9).

Melalui Kawasan Mandiri Pangan, pendekatan pemberdayaan masyarakat, penguatan kelembagaan dan dukungan lintas sektor untuk mendorong usaha produktif budidaya pertanian gencar dilakukan. Kegiatan KMP diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan penyediaan pangan yang mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat, terutama masyarakat miskin di lokasi sasaran. Tahun ini, Provinsi Bali mendapat alokasi kegiatan KMP di Desa Taro, Kecamatan Tegal Lalang, Kabupaten Gianyar.

"Saya pesankan agar bantuan pemerintah dikelola dengan baik, dan menjadi modal usaha sehingga bisa menggerakan ekonomi anggota dan memberi keuntungan. Kalau ini dijalankan dengan baik, KMP ini akan bisa berkelanjutan," ujar Agung.

Menurut Agung,  dengan adanya penambahan modal, usaha kelompok bisa diperbesar dan hamparan diperluas. "Kalau usaha mulai maju,  keuntungan yang didapat sebagian dapat dinikmati, tetapi sebagian harus digunakan kembali untuk memperluas usaha kelompok," ujar Agung mengingatkan.

Kawasan Mandiri Pangan ini akan dikembangkan menjadi Sentra Usahatani Berkelanjutan (PSUB) dengan hamparan minimal 100 ha dengan melibatkan 10 kelompok tani yang tergabung dalam gapoktan. Adapun komoditi yang diusahakan meliputi tanaman pangan, hortikultura dan ternak.

Pengembangan Sentra Usahatani Berkelanjutan (PSUB) merupakan kegiatan di hulu dan hilir secara terintegrasi pada satu atau lebih tahapan pengolahan untuk menghasilkan produk pangan dan non pangan.

Ni Made Neka, ketua kelompok tani Gunung Mekar menyampaikan, bantuan yang diberikan pemerintah digunakan untuk budidaya Bunga Gumitir, cabai, dan kentang. “Dari budidaya Bunga Gumitir sudah didapatkan keuntungan, selanjutnya dari budidaya cabai dan kentang tidak lama lagi juga akan mulai panen, sehingga pada akhir tahun modal kami akan bertambah” kata Neka.

Sementara kelompok tani lain, yaitu Prameswari  dengan ketua kelompok Ni Made Suwartini melakukan budidaya sayuran, antara lain pokcai, sledri, dan cabai. “Sebelum ada kegiatan KMP ibu-ibu di sini hanyalah ibu rumah tangga, tetapi sekarang kami punya kegiatan yang menghasilkan pendapatan dan menekan pengeluaran rumah tangga,” ujar Suwartini.

Agung yang  didampingi Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Benny Rachman, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Mardiana, merasa puas melihat kinerja KMP ini.

"Tolong terus dikembangkan agar KMP ini bisa berkelanjutan," pungkas Agung.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement