REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Bencana gempa yang melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak akhir Juli hingga Agustus mengakibatkan banyaknya fasilitas kesehatan yang mengalami kerusakan. Upaya sejumlah pihak membantu pembangunan puskesmas darurat diapresiasi pemerintah daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Rachman Sahnan Putra mengatakan, dari 19 puskesmas yang ada di Lombok Barat, 16 puskesmas di antaranya mengalami rusak ringan, sedangkan sisanya rusak sedang. Selain itu, belasan puskesmas pembantu (pustu) juga tak luput dari amukan gempa, dengan rincian 11 pustu mengalami rusak berat, empat pustu rusak sedang, dan tujuh pustu rusak ringan.
"Banyaknya fasilitas kesehatan yang terdampak gempa di Lombok Barat mengakibatkan pelayanan terpaksa dilakukan di luar ruangan dengan mendirikan tenda-tenda," ujar Rachman di Lombok Barat, NTB, Rabu (19/9).
Ia menyambut positif upaya sejumlah pihak yang membantu pembangunan fasilitas kesehatan kepada warga terdampak gempa di Lombok Barat. Hal ini seperti yang dilakukan PT NS Blue Scope Indonesia yang akan membangun fasilitas kesehatan di lokasi terdampak gempa di Lombok Barat.
Technical Marketing Manager Blue Scope, Asep Rohaendy mengatakan perusahaannya akan membangun fasilitas umum seperti klinik, ruang serbaguna, dan sarana ibadah. Dia berharap bantuan tersebut memberikan manfaat bagi warga terdampak gempa yang hingga kini masih tinggal di tenda pengungsian.
Asep menjelaskan, bangunan klinik senilai Rp 70 juta sampai Rp 75 juta itu akan memiliki luas 36 meter persegi dengan menggunakan bahan baja ringan dana atap genteng.
"Rencananya fasilitas kesehatan ini akan dibangun permanen dan terbagi menjadi dua ruangan yakni ruang pelayanan dan ruang sanitasi. Ini sudah didesain dengan memperhitungkan segala hal sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan di Lombok ini," ucap Asep.
Untuk menentukan lokasi pembangunan, Asep bersama tim kemudian berkonsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Rachman. Rachman memberikan beberapa alternatif lokasi di antaranya, Poskesdes Desa Selat di Narmada, Poskesdes Guntur Macan, Poskesdes Dopang, Puskesmas Penimbung dan Puskesmas Gunungsari menjadi pilihan.
"Dari hasil diskusi, Puskesmas Gunungsari menjadi lokasi pembangunan. Alasannya, lokasi Puskesmas Gunungsari yang berada di wilayah terdampak gempa yang cukup parah serta ketersediaan lahan untuk bangunan baru," kata Rachman.
Rachman juga berpesan agar bangunan yang nantinya akan didirikan tidak mengganggu tata ruang bangunan yang sudah ada serta dapat bermanfaat untuk jangka panjang. "Terima kasih atas partisipasinya membangunkan kami fasilitas sederhana. Kami ingin ketika ini terbangun nantinya tidak mubazir," kata Rachman menambahkan.
Baca juga, Renovasi Rumah dan Infrastruktur di Lombok Segera Selesai