Selasa 18 Sep 2018 12:21 WIB

Kadin Targetkan Realisasi DHE Capai 40 Persen

Pemerintah meminta para pengusaha untuk membawa pulang devisa hasil ekspor

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Cadangan devisa (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Cadangan devisa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan pengusaha mentargetkan realisasi pengembalian devisa hasil ekspor (DHE) ke dalam negeri bisa mencapai 40 persen. Target 40 persen ini diyakini bisa tercapai dalam kurun waktu satu tahun mendatang pasca ditetapkannya aturan terkait DHE.

Rosan yakin target ini bisa dicapai mengingat kondisi pelemahan rupiah juga berdampak pada dunia usaha. "Kalau kita negliatnya gini, kalau pelemahan mata uang berkelanjutan, kan kita juga yang susah. Bisa sih 40 persen dalam satu tahun. Kurang lebih ya," ujar Rosan di Kantor Kemenko Maritim, Selasa (18/9).

Bank Indonesia mencatat DHE yang dikonversikan ke rupiah saat ini baru mencapai kurang lebih 13,7 persen. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan DHE saat ini ada 34,7 miliar dolar AS.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 32,1 miliar dolar AS atau 92,4 persen masuk ke perbankan dalam negeri. Sedangkan, kata Perry aliran DHE ke bank luar negeri ada 2,6 miliar dolar atau 7,6 persen dari total DHE.

Melihat data tersebut, kata Rosan disatu sisi pengusaha memang meminta dukungan dari pemerintah terkait suku bunga perbankan. Ia menilai, suku bunga perbankan seharusnya bisa lebih menarik bagi pengusaha.

Selama ini, kata Rosan, suku bunga yang ditawarkan perbankan dalam negeri masih kecil. Seharusnya, untuk bisa menarik para pengusaha agar lebih lama menyimpan dolarnya di perbankan dalam negeri adalah memberikan suku bunga yang menarik.

"Jadi, saat ini sih, yang kita sampaikan, satu. Karena sekarang kalau ditukarkan dan makin panjnag, suku bunga makin turun. Itu lah yang dibenerin. jadi harus lebih naik kan kalau mengendapnya lebih lama," ujar Rosan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement