Rabu 05 Sep 2018 18:50 WIB

Pengamat: Harga Gabah tak Selalu Pengaruhi Harga Beras

Harga gabah yang tinggi saat ini karena panen gadu

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Petani merontokkan gabah saat panen. ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO
Petani merontokkan gabah saat panen. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga beras tidak selalu bergantung pada harga gabah di tingkat petani. Antara keduanya diakui pengamat pertanian Khudori memiliki hubungan asimetris.

Ia menjelaskan, harga gabah yang tinggi  biasanya akan ditransisikan dengan cepat dalam bentuk harga beras yang tinggi. "Nah sebaliknya harga gabah yang rendah tidak selalu diikuti penurunan harga beras," katanya kepada Republika, Rabu (5/9).

Ia menambahkan, harga gabah yang tinggi saat ini karena panen gadu. Rendahnya produksi turut menjadi penyebab tingginya harga gabah yang  berdampak pada tingginya harga beras.

 

"Mestinya ya karena kualitas berasnya juga kan lebih bagus," ujar dia.

Menurutnya, jika harga gabah rendah bisa karena efek Harga Eceran Tertinggi (HET). Ketika pemerintah menetapkan HET beras, pelaku usaha melakukan perhitungan ulang ke belakang, ke titik-titik rantai pasok agar marginnya tetap masuk.

Dengan kondisi seperti itu, pengusaha  akan menentukan harga beli gabah di tingkat produsen agar tetap untung. Dengan begitu, potensi harga gabah tertekan ke bawah sangat besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement