Selasa 04 Sep 2018 22:15 WIB

2019, Pemerintah Targetkan Ekspor Satu Juta Ton Jagung

Produksi jagung tahun 2018 ditargetkan 30,05 juta ton

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nidia Zuraya
Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Pringsewu Sujadi melakukan tanam perdana jagung di Desa Srikaton, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9).
Foto: Mursalin Yasland/Republika
Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Pringsewu Sujadi melakukan tanam perdana jagung di Desa Srikaton, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah menargetkan ekspor jagung dua kali lipat pada tahun 2019. Tahun lalu, target ekspor jagung telah tercapai 500 ribu ton.

“Target dulu impor 3,6 juta ton nilainya Rp 10 triliun, (sekarang) kita ekspor target 500 ribu ton, tahun depan (targetnya) satu juta ton, karena melihat spirit petani lebih baik,” kata Mentan Amran Sulaiman seusai melakukan penanaman perdana jagung di Desa Srikaton, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9).

Untuk mencapai target ekspor tersebut, ia mengatakan pemerintah akan mendukung petani dalam hal bantuan bibit jagung dan pupuk. Tahun 2018, Kementerian Pertanian (Kementan) telah membantu petani untuk luasan lahan 100 ribu hektare gratis pupuk dan bibit.

Berdasarkan angka ramalan  atau aram I produksi tanaman pangan 2018, produksi jagung tahun 2018 ditargetkan 30,05 juta ton atau naik 7,34 persen dari tahun 2017. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi jagung terbesar dengan kontribusi nasionalnya mencapai 8,6 persen.

Ia optimistis target ini dapat tercapai karena luas panen jagung tahun ini mencapai 5,73 juta hektare. Khusus di Lampung, luas panen jagung mencapai 486.313 ha dengan produktivitasnya 5,3 ton per ha, sehingga total produksi mencapai 2,58 juta ton.

Menurutnya, dalam empat tahun terakhir, produksi jagung telah meningkat secara signifikan. Berdasarkan BPS, pada tahun 2014 produksi jagung di Indonesia  sebesar 19,0 juta ton.

Peningkatan produksi mulai terjadi pada tahun 2015 menjadi 19,6 juta ton. Pada tahun 2016 produksi jagung masih melanjutkan tren peningkatan dengan capaian produksi 23,6 juta ton. Puncaknya, pada tahun 2017 produksi jagung sudah mencapai 28,94 juta ton.

Amran mengatakan produksi jagung meningkat 22,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Dampaknya, Indonesia tidak mengimpor jagung lagi pada tahun 2017, bahkan telah berhasil mengekspor jagung ke berbagai negara.

Pada 2015, Indonesia mengimpor jagung sebanyak 3,5 juta ton, setelah gencar program jagungisasi, impor jagung pada tahun 2016 menurun jadi 62 persen, dan tahun 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak lagi. Sedangkan tahun ini, Indonesia sudah berhasil mengekspor jagung ratusan ribu ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement