Selasa 04 Sep 2018 12:43 WIB

ESDM: Penggunaan B20 Perbaiki Kualitas Pembakaran Mesin

Terjadi kenaikan konsumsi, tapi masih dalam batas wajar.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Truk-truk mengantre mengisi Solar bersubsidi.
Foto: Pertamina
Truk-truk mengantre mengisi Solar bersubsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Tim Teknis Kajian dan Uji Jalan Penggunaan B20, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana menjelaskan penggunaan biodiesel merupakan salah satu solusi untuk para pengguna kendaraan dan alat berat. Sebab, kata Dadan, penggunaan B20 bisa memperbaiki kualitas pembakaran.

Dadan menjelaskan, dengan kualitas pembakaran yang lebih baik, maka daya jalan mesin dalam beroperasi juga lebih baik. Selain itu, nilai kalorinya yang lebih rendah membuat emisi buang yang dihasilkan kendaraan jauh lebih ramah lingkungan. 

"Penggunaan biodiesel dapat memperbaiki kualitas pembakaran, sehingga nilai kalorinya lebih rendah," ujar Dadan saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (4/9).

Baca juga, Pertamina Jamin Ketersediaan Solar di Seluruh SPBU

Meski begitu, Dadan tak menampik dari hasil uji coba jalan yang dilakukan Kementerian ESDM memang terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar ketika kendaraan memakai B20 dibandingkan solar biasa. Namun, kenaikan konsumsinya hanya berkisar satu hingga dua persen.

Dadan juga tidak mengelak jika ada beberapa pihak yang menilai bahwa dengan pemakaian B20 akan meningkatkan ongkos perawatan. Hanya saja, menurut Dadan, tidak akan ada penambahan biaya. Yang ada, adalah penggantian filter bahan bakar.

"Pada tahap awal, memang terjadi hal tersebut, tapi setelah diganti (penggantian filter bahan bakar), tidak ada lagi masalah. Dan untuk kendaraan truk, B20 sudah berjalan sejak 1 Januari 2016, jadi sudah tidak ada masalah yang terkait dengan filter," ujar Dadan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement