Rabu 29 Aug 2018 01:00 WIB

Pasar Properti Butuh Stimulus

Promo harus digencarkan untuk meningkatkan penjualan.

Rep: Iit Septyaningsih / Red: Satria K Yudha
Intiland Development
Intiland Development

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Intiland Development Tbk menyatakan, sektor properti belum membaik dalam tujuh bulan pertama tahun ini. Perusahaan memperkirakan, kondisi tersebut belum akan berubah hingga akhir tahun. 

"Secara umum sektor properti masih menghadapi tantangan cukup berat. Hal itu karena, konsumen masih memilih untuk mengambil sikap wait and see atau cenderung menunggu," ujar Direktur Pengelolaan Pasar Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, (28/8).

Menurutnya, pasar membutuhkan stimulus yang dapat mengembalikan kepercayaan investor serta membangkitkan kembali minat beli konsumen dengan menggencarkan promo. Intiland, ujar dia, menyiapkan sejumlah strategi demi menjaga sekaligus meningkatkan penjualan.  

Intiland bakal meluncurkan program pemasaran dan penjualan spesial bernama 'Smart Deals Fest'. Program tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat ini dan diharapkan bisa membantu meningkatkan penjualan di sisa waktu 2018.

Archied menjelaskan, program itu mempermudah masyarakat mendapatkan berbagai produk properti Intiland. Rencananya, program bakal digelar selama tiga bulan dari September 2018 hingga 30 November 2018.

"Promo spesial ini berlaku untuk semua produk Intiland di Jakarta dan Surabaya. Semua proyek berpartisipasi dari mulai perumahan, apartemen, komersial, perkantoran, serta pergudangan," tuturnya. 

Pada semester I 2018, perseroan membukukan penjualan pemasaran sebesar Rp 1,3 triliun. Jumlah tersebut berasal dari penjualan di segmen pengembangan mixed-use & high rise senilai Rp 969 miliar atau 75 persen dari keseluruhan, segmen pengembangan kawasan perumahan sebesar Rp 270 miliar atau 21 persen dari keseluruhan. Lalu, segmen pengembangan kawasan industri, tercatat membubuhkan nilai penjualan Rp 45 miliar. 

Intiland menargetkan, total penjualan tahun ini mencapai Rp 3,3 triliun. "Jadi perolehan di semester I 2018 setara dengan 38 persen dari total target," ujar Archied.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement