Rabu 07 Feb 2024 22:59 WIB

Dorong 173 Sektor Turunan, BTN: Perumahan Bisa Jadi Motor Ekonomi

Ia mencatat bahwa terdapat 12,7 juta keluarga yang belum memiliki rumah.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.
Foto: Dok Republika
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu mengatakan pengembangan sektor perumahan dapat menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dan berdampak terhadap 173 sektor turunan.

“Kami sampaikan ke Kementerian Keuangan untuk menjadikan perumahan salah satu motor untuk mendorong pertumbuhan dengan fokus membantu penduduk yang belum punya rumah. Upaya ini akan berdampak pada 173 sektor turunan,” ujar Nixon di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Baca Juga

Ia mencatat, terdapat 12,7 juta keluarga yang belum memiliki rumah, sementara pihak pengembang hanya mampu membangun 600 ribu sampai 800 ribu rumah per tahun.

Selanjutnya, dia menuturkan bahwa segmen perumahan yang berpotensi besar untuk dikembangkan adalah rumah sederhana dan sangat sederhana, bukan rumah mewah. Menurutnya, penjualan tempat tinggal mewah cenderung melambat, sedangkan penjualan perumahan sederhana dan sangat sederhana diproyeksikan dapat tumbuh mencapai dua digit pada 2024.

“Kami menguasai 40 persen dari pangsa pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), jadi kami dapat memprediksi bahwa tahun ini kemungkinan KPR masih akan tumbuh dua digit,” ujar Nixon.

Dia menuturkan saat ini ketersediaan rumah yang disubsidi oleh BTN, baik yang sedang dibangun maupun yang sudah siap huni, sebanyak 425 ribu rumah. Selain itu, Nixon juga menyoroti kelebihan sektor perumahan dibandingkan sektor lainnya, yakni tidak terpengaruh oleh dinamika tahun politik.

Menurut Nixon, tahun politik tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit rumah karena faktor utama yang memengaruhi penjualan rumah adalah angka pernikahan. Ia menuturkan tingginya angka pernikahan di Indonesia, yang mencapai 800 ribu sampai 1,2 juta pernikahan, mendorong penjualan rumah karena sebagian besar dari pasangan baru tersebut belum memiliki tempat tinggal sendiri.

“Memang pada kuartal I 2024 ini cenderung ada aksi wait and see di sektor perumahan. Walaupun begitu, akad penjualan rumah pada Januari sudah mencapai 13 ribu hingga 14 ribu rumah. Menurut saya, pertumbuhan penjualan pada Februari ini juga cenderung sama,” kata Nixon lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement