REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (27/8) pagi bergerak di level Rp 14.600. Nilai tukar rupiah melemah 25 poin dibanding sebelumnya Rp 14.575 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin mengatakan pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole yang optimistis terkait outlook perekonomian di AS menopang dolar AS. "Powell melihat laju inflasi masih tetap pada target yang diinginkan oleh The Fed yaitu dua persen," katanya.
Ia menambahkan The Fed juga menyatakan laju kenaikan suku bunga yang sudah dilakukan sejak Desember 2015 lalu tidak berubah, dengan catatan tidak ada perubahan yang signifikan terhadap perekonomian Amerka Serikat. Tahun ini saja, The Fed sudah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali dan diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan mata uang kuat Asia, yakni yen Jepang dan dolar HongKong bergerak melemah terhadap dolar AS. Situasi itu menjadi sentimen pelemahan bagi rupiah.
"Tetapi, kemungkinan rupiah dapat menguat meski tipis di tengah tidak adanya sentimen negatif dari dalam negeri," katanya.
Sementara itu, Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat sebesar 25,01 poin seiring sentimen positif mengenai ekonomi nasional yang terjaga. IHSG dibuka menguat 25,01 poin atau 0,42 persen menjadi 5.993,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 6,20 poin atau 0,66 persen menjadi 946,29.