Senin 27 Aug 2018 08:19 WIB

Jelang Panen Raya, Harga Garam di Karawang Turun

Hasil produksi garam sekitar 15-20 ton per hari.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda
Petambak sedang panen garam di Desa Ciparage Jaya, Kecamatan Tempuran, Karawang.
Foto: dok. Koperasi Segara Jaya
Petambak sedang panen garam di Desa Ciparage Jaya, Kecamatan Tempuran, Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Jelang panen raya, harga garam di Kabupaten Karawang merosot tajam. Saat ini, harga garam di tingkat petambak mencapai Rp 1.000 per kilogram. Padahal, harga garam sebulan yang lalu masih dikisaran Rp 2.500 per kilogram. Meskipun harganya terjun, tetapi petambak masih menikmati harga garam yang dinilai masih bagus tersebut.

Ketua Koperasi Garam Segara Jaya Kabupaten Karawang, Aep Suhardi, mengatakan, panen raya garam diprediksi terjadi pada bulan depan (September). Menjelang panen raya ini, harga garam turun. Namun, bagi petambak harga saat ini terbilang cukup bagus.

"Masih bagus, harganya mencapai Rp 1.000 per kilogram. Sebab, biasanya pada saat panen raya harga bisa terjun bebas di bawah Rp 500 per kilogram," ujar Aep, kepada Republika.co.id, Ahad (26/8).

Menurut Aep, saat ini hasil produksi garam antara 15-20 ton per hari. Targetnya, selama musim panen hasil produksi ini bisa mencapai 80-100 ton per hektare. Karena itu, dirinya sangat berharap, pada musim panen tahun ini targetan tersebut bisa terealisasi.

Apalagi, sambung Aep, saat ini sudah ada lahan tambak yang terintegrasi. Tambak yang terintegrasi di Karawang ini, baru dua titik. yakni satu titik di Desa Ciparage Jaya, Kecamatan Tempuran yang luasanya mencapai 18 hektare. Satu titik lagi di Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, seluas 20 hektare.

Tambak yang terintegrasi ini, mendapat perlakuan yang berbeda dari lahan tambak biasa. Tambak ini didorong untuk menghasilkan garam berkualitas tinggi. Dengan begitu, harga garamnya juga akan berbeda.

"Tambak terintegrasi ini, dipantau langsung dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya.

Ke depan, seluruh tambak diharapkan terintegrasi sehingga kualitas garamnya meningkat. Dengan kualitas yang bagus, harga pun akan bagus dan menguntungkan petani.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan, Abuh Bunyamin, mengatakan, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petambak garam. Salah satunya, dengan mendongkrak harga penjualan. Terutama, saat panen raya. Solusi yang diberikan pemerintah, yakni dengan membangun gudang garam nasional (GGN).

"Lokasinya di Desa Krasak, Kecamatan Cilamaya Wetan," ujar Abuh.

Dengan adanya GGN, diharapkan hasil produksi petambak bisa ditampung di fasilitas tersebut. Garam yang disimpan di gudang seluas 1.200 meter ini, bisa menjadi stok. Dengan adanya stok garam, diharapkan harga menjadi lebih stabil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement