REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa investor lokal menjadi penopang kinerja pasar saham domestik. Hal itu terjadi di tengah sentimen eksternal yang cenderung negatif.
"Kita lihat, sebenarnya investor asing cenderung keluar. Namun, transaksi investor lokalnya cukup bagus, intinya tidak seperti asing yang cenderung keluar," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi di Jakarta, Jumat (24/8).
Ia mengemukakan bahwa frekuensi transaksi di pasar saham domestik saat ini relatif masih cukup bagus, yakni lebih tinggi dibandingkan bursa saham Thailand. "Frekuensi cukup tinggi sekitar 390 ribu transaksi per hari. 'Which is' itu di atasnya Thailand, di ASEAN kita mungkin yang tertinggi," katanya.
Menurut Inarno, frekuensi transaksi yang tinggi itu menunjukkan bahwa industri pasar modal secara fundamental masih kuat meski dibayangi sentimen negatif eksternal. "Masih baik, tetapi kita juga tidak bisa terlepas dari faktor eksternal. Ada kejadian diluar dapat juga berdampak ke pasar kita," katanya.
Kendati demikian, Inarno menambahkan pelaku pasar modal tidak perlu khawatir. Hal itu karena pemerintah cukup tanggap mengantisipasi sentimen negatif eksternal yang dapat mempengaruhi pasar keuangan di dalam negeri.
"Kita tidak bisa melakukan apapun terhadap eksternal. Pemerintah sudah cukup tanggap melakukan sesuatu yakni dengan mengandalkan impor dan Bank Indonesia juga cukup tanggap mengantisipasi dolar AS dengan menaikan suku bunga," katanya.
Sebelumnya, pertumbuhan investor di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cenderung meningkat tiap bulannya. PT. Bursa Efek Indonesia Perwakilan Yogyakarta menargetkan 40 ribu investor DIY pada akhis 2018 mendatang.
"Target kami 40 ribu di akhir tahun 2018 investor DIY bisa diangka itu. Kami cukup bergembira investor DIY, jika kita bicara di investasi modal jumlahnya 10 persen lah, lebih dari 10 persen dari jumlah penduduk DIY. 3,4 jutaan jumlah penduduk DIY, jumlah investor kami 6.000am," kata Kepala Kantor PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Yogyakarta, Irfan Noor Riza kepada Republika, Selasa (21/8).
Irfan mengungkapkan, saat ini jumlah investor di DIY mencapai angka 36.437 investor. Rata-rata 100 hingga 200 jumlah investor yang bertambah per bulannya di DIY sejak 2009.
"Kalau di DIY sendiri bicara pasar modal itu cukup bertumbuh. Sejak buka kantor perwakilan di Yogya 2009 itu, jumlah investor baru 900-an, tapi kemarin kita kan ngitungnya per bulan, bulan Juli 2018 jumlah investor DIY itu sudah mencapai angka 36.437," kata Irfan.