REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melelang sejumlah blok minyak dan gas (migas). Salah satunya Blok South Jambi B yang dikelola PT Pertamina.
Direktur Hulu Pertamina (Persero) Syamsu Alam mengatakan salah satu alasan Pertamina untuk tidak melanjutkan operasional Blok South Jambi B karena untuk menjaga portofolio bisnis. Alam mengatakan, Pertamina perlu fokus menyelesaikan persiapan untuk bisa mengelola Blok Rokan.
Alam melanjutkan, saat ini Pertamina sedang banyak mengelola Blok Migas, terutama pascamendapatkan hak kelola Blok Rokan dan Blok Mahakam. Pertamina perlu juga untuk berkonsentrasi untuk mengelola blok tersebut untuk bisa menjaga produksinya.
"Tidak mungkin kita mengelola semuanya, pertimbangannya lebih kepada portfolio bisnis saja," ujar Alam saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (15/8).
Alam menjelaskan, fokus mengelola blok yang memang produktivitasnya lebih tinggi akan membuat Pertamina bisa memaksimalkan produksi migas.
Alasan Pertamina ini juga diamini oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto. Djoko menjelaskan, Pertamina saat ini sudah memiliki Blok Rokan, Blok Mahakam, dan delapan Blok terminasi lainnya. Pertamina harus fokus agar bisa menambah produksi migas dari blok blok tersebut.
"Menurut dia tidak ekonomis, lebih baik Rokan, apalagi produksinya lebih besar dibandingkan lapangan lain," kata Djoko.
Blok South Jambi B merupakan salah satu dari tiga Blok yang akan dilelang oleh Pemerintah pada lelang tahap II Tahun ini. Blok South Jambi B akan dilelang bersama Blok Makasar Strait dan Blok Selat Panjang.