REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Indofood Tbk Divisi Bogasari sedang mempersiapkan UMKM (pelaku usaha mikro, kecil dan menengah) agar bisa menggarap pasar milenial atau mereka yang lahir di antara tahun 1990an sampai 2000an. Sebab, kalangan milenial menjadi potensi pasar terbesar di sektor industri makanan seiring dengan preferensi mereka menajdikan makanan sebagai bagian dari gaya hidup.
Vice President Customer Relations Area 3 PT Indofood Tbk Divisi Bogasaro Ivo Ariawan Budiprabawa menjelaskan, hampir 70% pelanggan terigu Bogasari adalah UMKM dengan jumlah sekitar 40 ribu. Karena itulah Bogasari sangat memperhatikan proses tumbuh kembang usahanya, terutama dalam menghadapi situasi pasar yang saat ini mulai serba digital. "Bogasari sedang menyiapkan para UMKM agar punya kemampuan daya saing dalam menggarap pasar milenial," ucap Ivo Ariawan dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (12/8).
Untuk menggarap pasar milenial, banyak hal yang harus dipersiapkan para UMKM. Termasuk di antaranya rasa, penampilan, kemasan, strategi pemasaran, hingga metode pembayaran. Sebagai mitra binaan, Bogasari perlu memfasilitasi para UMKM untuk mendapatkan edukasi berbagai kebutuhan persiapan tersebut.
Ivo memberi contoh tentang telepon seluler yang merupakan 'teman akrab' generasi milenial. Dengan kecenderungan tersebut, maka strategi pemasaran dan penjualan UMKM pun tak bisa lepas telepon seluler. "Oleh karena itu pemanfaatan sumber-sumber informasi digital berbasis internet menjadi sangat perlu diperhatikan," tuturnya.
Aspek yang tidak kalah penting adalah media sosial. Mengingat generasi milenial lebih suka bersosilisasi melalui media sosial, UMKM bisa menjadikannya sebagai mitra penyebar produk atau duta produk melalui akun mereka di Instagram, Facebook , Twitter, Line, dan media sosial lainnya. Dalam hal pembayaran, pasar milenial lebih nyaman transaksi secara cashless atau melakukan pembayaran secara elektronik.
Peserta UMKM berlatih membuat mi
Ada beberapa program yang sudah dijalankan, seperti pelatihan desain kemasan yang bertujuan agar pelaku UMKM belajar memahami arti dan manfaat penting serta pengaruh dari kemasan terhadap penjualan. Pelatihan food photography juga telah dilaksanakan. Tujuannya, untuk membuka wawasan akan daya jual foto produk yang dipakai, baik dalam kemasan, maupun materi promosi baik dalam bentuk print out maupun media sosial.
Materi pelatihan lain yang akan dijalankan September ini adalah pelatihan digital marketing, pelatihan manajemen bisnis, dan seputar resep yang sedang dan akan mejadi tren. "Tujuannya agar para UMKM ini mampu bersaing sebagai pelaku usaha kekininan atau ‘UMKM zaman now’. Dan sudah ada UMKM mitra Bogasari yang sudah berhasil masuk ke era teknologi digital," kata Ivo.
Cara lain yang dilakukan Bogasari untuk memfasilitasi UMKM menggarap pasar milenial adalah mengggelar berbagai ekspo atau kegiatan kuliner yang menyasar pasar milenial. Termasuk dalam acara Gelegar Hadiah Bogasari Mitra Card Tahap I di Surabaya, Sabtu (11/8) malam, Bogasari menyiapkan ruang promosi untuk UKM dengan menyiapkan stan penjualan.
Beberapa UKM yang akan buka stan promosi dan penjualan dalam acara ini adalah pawon kue, pai apel Malang, bolu kering Mak Plengeh dan Finuts, Mi Ayam Parmu, pia bulan, Mi Pangsit Nursahid, Oca Kue, Sby Corp, dan masih banyak lagi. Beberapa UMKM sudah punya situs, media sosial facebook dan instagram. Bahkan ada yang sudah bekerja sama dengan pesan layan antar online seperti Gofood.
Terkait penyelenggaraan Gelegar Hadiah BMC Tahap 1, Ivo menegaskan bahwa hal ini adalah program apresiasi Bogasari atas loyalitas pelanggannya. Mereka yang berhak mengikuti program ini adalah UMKM yang sudah menjadi anggota BMC, yakni wadah keanggotaan kemitraan Bogasari dengan UMKM.
Program keanggotaan BMC ini sudah ada sejak tahun 2002 atau 16 tahun yang lalu dan jumlahnya secara nasional sudah mencapai sekitar 40 ribu. "Dari total jumlah nasional tersebut, sebanyak 6.500 lebih berada di wilayah Jawa Timur dan sekitar 1.700 berada di wilayah Kota Surabaya," ujar Ivo.
Program Gelegar Hadiah BMC berlangsung setiap tahun dan dibagi dalam dua periode atau per semester. Total hadiah yang disiapkan setiap tahunnya adalah 726 item dengan hadiah utama 10 paket umrah. Hadiah lainnya adalah 6 Unit Motor Niaga Roda 3, 110 Koin Emas @ 3 gram, 280 Smartphone dan 320 hand mixer. Untuk pemenang Paket Umroh akan diberangkatkan di tahun berikutnya, setelah pengundian tahap 2 di bulan Desember.