Ahad 12 Aug 2018 07:22 WIB

Tantangan Terbesar Capres-Cawapres di Sektor Transportasi

Akses transportasi di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal belum digara maksimal

Transportasi umum. Sistem transportasi di Indonesia masih perlu perbaikan
Foto: Republika
Transportasi umum. Sistem transportasi di Indonesia masih perlu perbaikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berpendapat calon presiden dan calon wakil presiden memiliki tantangan untuk mengajak seluruh stakeholder meningkatkan dan mengembangkan akses transportasi. Terutama akses transportasi di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).

"(Membangun sistem transportasi publik) merupakan pekerjaan yang sangat luas. Banyak tantangannya, salah satunya bagaimana kita mampu menggalang semua stakeholder karena hanya dengan pemerintah yang berinvestasi (terlibat), itu tidak maksimal," kata Budi Karya Sumadi, Sabtu (11/8).

Ia menyampaikan pemerintahan saat ini telah mengajak pihak swasta untuk turut ikut serta membangun sistem transportasi, baik di perkotaan hingga daerah dan wilayah pinggiran. "Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk membuka akses transportasi di wilayah pelosok, pinggiran. Memang selama ini kerja kita bellum maksimal, tetapi kita lakukan apa yang dapat dikerjakan. Sekarang, sudah dapat dirasakan dampak pembangunan di wilayah terdepan seperti di Pulau Miangas," terang Budi.

Baca juga, Ini yang Diharapkan Pasar Setelah Pengumuman Capres Cawapres

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan kembali membangun akses transportasi publik di wilayah terluar menjadi salah satu tantangan bagi capres-cawapres pada pemerintahan periode 2019-2024. Sebelumnya, Budi Karya Sumadi atas nama pribadi menghadiri acara deklarasi dukungan "Masyarakat Sumatera Selatan se-Jabodetabek untuk Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin".

Budi tampak membacakan puisi karangan Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno, berjudul "Aku Melihat Indonesia". "Jika aku berdiri di Pantai Ngliyep/Aku mendengar Lautan Indonesia bergelora/Membanting di Pantai Ngliyep itu/Aku mendengar lagu- sajak Indonesia," ujar Budi dengan suara lantang.

Selepas membaca puisi, Budi turut memimpin sekitar 300 masyarakat Sumatera Selatan di Jabodetabek menyanyikan lagu nasional "Bagimu Negeri". Usai menghadiri acara itu, Budi mengaku kedatangannya merupakan upaya menghargai sesama masyarakat Sumatera Selatan yang tengah tinggal dan bekerja di Jakarta.

"Saya ini orang Palembang, saya menghargai (undangan) saudara saya orang Palembang. Secara pribadi, saya tidak mendukung satu paslon (pasangan calon) tertentu. Saya netral," tegas Budi.

Sebelumnya, kelompok Masyarakat Sumatera Selatan se-Jabodetabek untuk Jokowi-Ma'ruf Amin melakukan deklarasi dukungan untuk pasangan capres-cawapres. Ada tiga butir pernyataan yang diserukan, diantaranya, mendukung sepenuhnya H Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.

Kedua, mendukung sepenuhnya pasangan tersebut untuk melanjutkan kepemimpinan nasional demi terwujudnya pembangunan yang berkeadilan dan merata. "Kami bertekad bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memenangka  pasangan tersebut secara nasional pada umumnya, dan Sumatera Selatan pada khususnya," seru ratusan orang hadirin yang dipimpin Ketua Pelaksana Siti Zahara.

Perwakilan Masyarakat Sumatera Selatan untuk Wilayah Jabodetabek, Bursa Zarnubi menyampaikan ada sekitar 500 ribu warga Sumsel yang tinggal dan bekerja di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. "Dari jumlah itu, sekitar 1.200 orang telah menyatakan kesiapannya mendukung Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, sementara untuk deklarasi hari ini ada sekitar 300 orang yang hadir," kata Bursa. 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement