REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sebanyak tujuh kereta api komersial lintas selatan Jawa memberikan tarif spesial melalui program Promo Merdeka. Promo ini diberikan untuk kelas eksekutif, bisnis, serta ekonomi jarak jauh dan menengah.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Supriyanto mengatakan program Promo Merdeka hadir selama tujuh hari, yakni untuk keberangkatan tanggal 13, 14, 15, 27, 28, 29, dan 30 Agustus 2018. Sebanyak tujuh KA lintas selatan Jawa akan memberikan tarif spesial sebesar Rp 73 ribu selama program Promo Merdeka berlangsung.
Lima Jalur Kereta Api di Jabar Selatan akan Direaktivasi
Akan tetapi dari tujuh KA lintas selatan Jawa yang memberikan tarif promo, kata dia, hanya enam KA komersial yang diberangkatkan atau melewati wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto. Kereta itu yakni KA Purwojaya relasi Cilacap-Purwokerto-Gambir (eksekutif), KA Argo Lawu relasi Solobalapan-Gambir (eksekutif), KA Lodaya relasi Solobalapan-Bandung (eksekutif), KA Singasari relasi Blitar-Pasarsenen (ekonomi), KA Fajar Utama Yogyakarta relasi Yogyakarta-Pasarsenen (bisnis), dan KA Sawunggalih relasi Kutoarjo-Pasarsenen (eksekutif dan bisnis).
"Sementara satu KA lintas selatan Jawa lainnya yang memberikan tarif promo namun tidak melintasi wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto yakni KA Malioboro Ekspres relasi Yogyakarta-Malang (eksekutif). Setiap KA menyediakan 17 tempat duduk dengan tarif promo sebesar Rp 73 ribu," katanya.
Supriyanto mengatakan bagi calon penumpang yang ingin mendapatkan tarif promo tersebut dapat memesannya melalui aplikasi KAI Access mulai tanggal 12 Agustus 2018. Tiket dengan tarif Promo Merdeka itu dapat dibatalkan dan diubah jadwal keberangkatannya namun tidak dapat digabung dengan program reduksi atau diskon lainnya.
"Selain itu, tarif Promo Merdeka tidak berlaku parsial. Misalnya, tiket promo KA Sawunggalih yang sebesar Rp 73 ribu adalah untuk relasi terpanjang, yakni Kutoarjo-Pasarsenen, sehingga jika penumpang hendak turun di stasiun yang lebih dekat, tarifnya tetap sebesar Rp 73 ribu," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika