REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- VP Coorporate Communication Pertamina, Adiatma Sarjito mengatakan salah satu langkah Pertamina untuk bisa siap memproduksi BBM standar euro 4 adalah dengan mengembangkan kilang. Dua kilang yang sedang disiapkan Pertamina adalah kilang Cilacap dan Kilang Dumai.
Untuk bisa mengembangkan kilang tersebut, kata Adim, Pertamina perlu merogoh kocek sekitar 6 sampai 7 miliar dolar AS untuk satu kilang. Menurutnya, Kilang Cilacap yang dikembangkan saat ini akan memiliki kapasitas terpasang sebesar 384 ribu barel.
"Tapi kalau misalnya langit biru jadi, dia bisa digabung sama nafta. Jadi bisa buat euro 4," ujar Adim di FMB, Kamis (9/8).
Adim menjelaskan selain Kilang Cilacap, Kilang Dumai yang nantinya juga akan dipasok produksi dari Blok Rokan, juga akan dikembangkan untuk menjadi tempat pengolahan BBM Euro 4. Adim menjelaskan, dengan dua kilang tersebut maka Pertamina bisa memasok kebutuhan BBM Euro 4 kedepan.
Selain dua kilang tersebut, Pertamina juga sedang mengembangkan Kilang RDMP di Balikpapan. PT Pertamina (Persero) tengah mencari mitra untuk revitalisasi (refinery development master plan/RDMP) Kilang Balikpapan.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Heru Setiawan mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah perusahaan yang menyatakan minatnya. Dia menyebutkan bahwa perusahaan yang berminat tersebut antara lain perusahaan minyak asal Azerbaijan, State Oil Company of Azerbaijan Republic (SOCAR) dan dua perusahaan asal Jepang, salah satunya adalah JX Nippon.
Namun, Pertamina masih terus melakukan proses pencarian mitra. Proses pencarian mitra akan dilakukan melalui mekanisme seleksi (beauty contest), seperti yang dilakukan di Kilang Bontang.